Denpasar, Cakrawalanews.co – Sedikitnya 70.000 wisatawan lokal dan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Bali lantaran status Gunung Agung yang terus mengkhawatirkan. Data itu disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace.
“Pasti ada dampaknya (Gunung Agung) apalagi ada ada travel warning, data terakhir 20 persen atau kisaran 70 ribu cancel,” kata Cok Ace, kemarin.
Pembatalan kunjungan wisatawan ke Bali dilakukan untuk rentang waktu bulan Oktober dan November tahun 2017. Menurutnya, penurunan terjadi pada wisatawan dengan kategori MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Sedangkan untuk individu belum ada pembatalan signifikan.
“Dampaknya akan mulai kita lihat minggu depan,” ujarnya.
Menurut catatan Cok Ace, bulan Oktober dan November bukanlah high season. Rata-rata dalam kondisi normal tingkat hunian kamar di Bali antara 55-65 persen. Dengan adanya pembatalan puluhan ribu wisatawan ke Bali diperkirakan tingkat hunian kamar berada pada kisaran 40 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, pihaknya telah menyiapkan crisis center untuk menangkis informasi keliru yang beredar tentang Gunung Agung.
“Cerita di luar sudah meletus, kejadian 1963 disamakan dengan kondisi sekarang,” kata Yuniartha.
Crisis center terdiri dari unsur pemerintah, organisasi kepariwisataan dan pelaku pariwisata. Crisis center ini secara pro aktif memberikan informasi ke agen-agen wisata dan pihak terkait mengenai kondisi sesungguhnya dari Gunung Agung.
“Kita update berita real, tidak seperti berita hoax bikin kacau. Sudah ada tamu yang cancel atau menunda ke Bali,” kata Yuniartha.(kcm/ziz)