cakrawalanews.co – Bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), puasa Ramadan dapat menjadi tantangan tersendiri. Gejala GERD seperti rasa panas di dada, mual, dan muntah bisa muncul dan mengganggu kekhusyukan ibadah.
Jika Anda mengalami gejala GERD saat puasa, berikut beberapa cara untuk mengatasinya:
Minum air putih: Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi produksi asam lambung.
Mengunyah permen karet bebas gula: Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan dapat membantu meningkatkan produksi air liur yang menetralkan asam lambung.
Minum susu: Susu dapat membantu menetralkan asam lambung dan melapisi dinding kerongkongan. Pilihlah susu rendah lemak atau skim untuk menghindari gejala GERD yang semakin parah.
Duduk atau berdiri tegak: Posisi duduk atau berdiri tegak dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Hindari berbaring setelah makan atau dalam waktu 2-3 jam sebelum tidur.
Mengonsumsi obat antasida: Jika gejala GERD cukup parah, Anda dapat mengonsumsi obat antasida untuk menetralkan asam lambung. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk memilih obat yang tepat.
Tips tambahan:
Hindari makanan dan minuman yang memicu GERD, seperti makanan pedas, berlemak, asam, kafein, dan soda.
Makan dengan perlahan dan perhatikan porsi makan.
Hindari berbaring setelah makan.
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.
Kelola stres dengan baik.
Berhenti merokok.
Menjaga berat badan ideal.
Jika gejala GERD tidak membaik dengan cara-cara di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan puasa dan memberikan pengobatan yang sesuai.(*)