of
Surabaya. Cakrawalanews.co – Para nelayan atau petani pembudidaya Rumput Laut di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi berharap ada kestabilan harga dari pemerintah. Selama ini para petani belum melihat ada perhatian dari pemerintah secara komperehensip. Terlebih selama ini nelayan rumput laut menggunakan alat dan cara-cara tradisional, tanpa melalui dukungan pemerintah.
“Dari pemerintah belum ada yang datang kesini, baru kali ada Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dan teman-teman Pokja Indrapura,” ujar Rudi, perwakilan pembudidaya rumput laut desa Tanjung Kecamatan Saronggi Sumenep.
Harapannya Masyarakat yang setiap hari hidup dari penghasilan rumput laut ini tidak muluk-muluk. “Kami hanya ingin ada kebijakan stabilisasi harga Rumput Laut, sehingga para kami semua sejahtera secara ekonomi dan mampu meningkatkan produktifitas,” terangnya.
Senada, Jamilah, perempuan berusia 27 tahun ini salah satu pekerja pembibitan rumput laut pascapanen berharap ada pengolahan pasca panen dari rumput laut. Selama ini tidak ada penyuluhan, peralatan atau pelatihan dari pemerintah, akan dibuat apa rumput laut ini. “Kita pinginnya cepat dapat uang. Sebenarnya rumput laut ini bisa dijadikan olahan makanan dan minuman, tapi kami tidak punya alat pendukung,” ujar Jamilah.
Ia membenarkan jika harga rumput laut tidak pernah stabil. Rata-rata dibeli oleh pengepul yang dihargai Rp15 ribu per kilogram. Kadang-kadang 20ribu per kilogram. “Pernah 25 ribu perkilo, tapi Saya kurang tahu juga kenapa sekarang hanya dihargai Rp15 ribu saja,” pungkasnya. (Caa)