Cakrawalanews.co, Surabaya –Tak hanya segudang manfaat bagi kesehatan, tanaman Kecombrang yang memiliki nama latin Etlingera elatior ini merupakan komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Oleh karena itu, Kecombrang yang masih tergolong dalam keluarga Zingiberaceae yang merupakan suku temu-temuan atau rimpang-rimpangan ini, sangat berpotensi menjadi tanaman yang layak di budidayakan melalui program padat karya yang tengah digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Potensinya sangat besar. Saya akan komunikasikan kepada dinas terkait untuk bisa menjadikan tanaman Kecombrang sebagai komoditas tanam di lahan padat karya,” ujar Anas Karno, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya ketika menemui pegiat tanaman Kecombrang di Surabaya belum lama ini.
Anas menambahkan, dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki Pemkot, dirinya yakin budidaya komoditas Kecombrang bisa meningkatkan perekonomian warga.
Kebutuhan Kecombrang oleh masyarakat Surabaya sekitar 5 ton sebulan. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa daerah, seperti Jawa Barat dan Bali. Sedangkan untuk pasar Asia Tenggara juga cukup besar. Sementara petani Kecombrang tidak banyak.
“Harga Kecombrang sekilo sekitar 60 ribu. Kalau ini dipenuhi sendiri lewat program padat karya akan menjadi nilai ekonomi bagi warga Surabaya,” terang Anas Karno
Lebih lanjut legislator Fraksi PDIP Surabaya tersebut mengatakan, Kecombrang bukan jenis tanaman yang sulit untuk di budidaya.
Dilain pihak, anggota DPRD Jatim Agatha Retnosari menambahkan, upaya budidaya Kecombrang tentunya membutuhkan pendampingan dari dinas-dinas terkait.
“Selain itu juga perlu membentuk kelompok-kelompok, kemudian juga membuat produk-produk turunan Kecombrang yang mempunyai nilai ekonomi lebih,” jelasnya.
Menurut Agatha, menanam Kecombrang sampai berbunga membutuhkan waktu sekitar 7 bulan.
“Bunga dan buah Kecombrang tidak mengenal musim seperti mangga atau tanaman musiman lainnya. Setiap tanaman bisa menghasilkan 20 tangkai bunga,” urainya.
Sementara itu, Sutjipto Widarta pegiat pemanfaatan tanaman Kecombrang mengatakan, tanaman dengan rasa buah agak masam ini mempunyai kandungan zat untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh.
“Kecombrang untuk mencegah penyakit Ispa (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Juga untuk mengatasi masalah semua bentuk alergi, seperti asma, gatal sampai diare karena alergi lactosa,” jelasnya
Lebih lanjut Sutjipto mengatakan, selama ini masyarakat mengenal Kecombrang sebagai bumbu dapur. Padahal Kecombrang bisa diolah menjadi berbagai bentuk makanan maupun minuman.
“Saya berinovasi membuat jus dan wine dari buah Kecombrang. Kalau wine tanpa alkohol. Jadi bisa menikmati wine bebas alkohol,” pungkasnya.