Surabaya, cakrawalanews.co – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno berharap para pelaku UMKM Surabaya supaya terus meningkatkan kemampuan baik dari segi kualitas maupun manajemen agar UMKM ini bisa naik kelas.
Apalagi kata Anas, kondisi pasar akan kembali menggeliat diera pasca pandemi ditambah momen ramadhan, sehingga momentum ini bisa dimaksimalkan oleh UMKM untuk menambah omzet.
“Supaya memanfaatkan momentum Ramadan dan Raya Idul Fitri serta pasca pandemi, untuk menambah omzet. Dengan meningkatkan kapasitas produksi namun tetap menjaga kualitas,” terangnya seusai acara diskusi bertema Ngopi Bareng Wakil Rakyat, UMKM Naik Kelas, di Pendopo Kecamatan Wonocolo Surabaya, Sabtu (04/03/2023).
Menurut Anas, produk UMKM ini harus bisa maksimal terserap pasar juga membutuhkan peran dari pemerintah kota. “Salah satunya dengan menggelar Bazar Ramadan di setiap kelurahan, dengan produk unggulan dan didominasi dengan produk UMKM Surabaya. Bukan produk-produk perusahaan besar, sehingga produk UMKM ini kan terserap dan diterima pasar dengan maksimal,” imbuh tokoh penggerak UMKM Surabaya.
Selain itu pemerintah kota juga diminta untuk melakukan pendampingan secara intens dengan melakukan pelatihan yang masif mulai dari administrasi, produk jadi hingga pemasaran.
“Tadi masih ada keluhan UMKM yang belum mempunyai NIB, ada juga yang sudah masuk e-Peken sejak setahun tapi sudah belum pernah dapat order. Juga ada yang mengeluh e-Peken kadang tidak bisa diakses,” terang Anas.
oleh karena itu, legislator PDIP Surabaya tersebut mendesak pemerintah kota, supaya menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
“Agar UMKM tumbuh bersama. Dan secara bersama-sama pula menggerakkan perekonomian Surabaya di era pasca pandemi
Sementara itu Pujiati Ketua Paguyuban UMKM Kecamatan Sukolilo mengatakan, saat Ramadan UMKM produksi makanan dan minuman sangat terasa peningkatan omzetnya.
“Terutama saat Bazar Ramadan. Peningkatannya bisa sampai 75 persen dibandingkan hari biasanya. Misalnya tempe, produk UMKM saya. Tapi tidak saat Ramadan masa pandemi,” jelasnya.
Lebih lanjut Pujiati mengatakan, ketika pandemi banyak ritel yang menjadi tempat UMKM memasarkan produksinya, tutup. Kemudian ada pembatasan waktu dan aktivitas masyarakat, karena PPKM. Hal ini berpengaruh pada penjualan dan tentunya berimbas pada jumlah produksi.
“Namun untuk saat ini kita optimis. Karena sepertinya pandemi sudah selesai. Sudah banyak event yang digelar. Insyaallah Ramadan tahun ini beda dengan Ramadan lalu-lalu,” pungkasnya.