Surabaya, cakrawalanews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya nampaknya akan lebih berhati-hati dan jeli dalam menetapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya di tahun 2023 mendatang.
Hal tersebut senyampang dengan belum tercapainya target PAD tahun 2022. Dimana capaian realisasi PAD kota Surabaya di tahun 2022 masih diangka 85 persen padahal target yang dipasang oleh Pemkot adalah 90 persen.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan jika ditahun 2023 mendatang Pemkot akan merujuk pada capaian ditahun 2022.
“PAD kita saat ini tidak pas. Ini menjadi pertimbangan kita ditahun depan PAD kota Surabaya seperti apa,” katanya, Jum’at (30/12/2022).
Wali Kota Eri juga menegaskan jika dalam penetapan target PAD ditahun mendatang Pemkot akan menelaah secara detail potensi-potensi PAD sehingga bisa menetapkan target PAD secara rasional.
“Seperti yang saya sampaikan ketika menambah PAD itu harus melihat potensi dan ketika melihat potensi itu ono itungane (ada hitungannya) ono kajiane (ada kajiannya) jadi tidak bisa menambah tanpa adanya kajian,” tegas Wali Kota Eri.
Oleh karena itu, tambah wali Kota Eri pihaknya telah menyampaikan kepada pihak DPRD sebagai mitra kerja untuk bisa bersama melihat dan menghitung potensi PAD.
“Mangkanya kemarin kita sampaikan ke DPRD dan juga kemudian dihitung kembali ditahun 2023 potensi-potensi yang ada ayo dilakukan bersama Insyaalloh itu sudah kita sampaikan ke temen-temen DPRD,” tambah Eri.
Sebelumnya, kalangan DPRD Kota Surabaya mengkritik keras capaian realisasi PAD kota Surabaya hingga bulan desember masih belum memenuhi target yang sudah ditetapkan.
Kritikan tersebut diutarakan oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno. Ia menilai bahwa belum tercapainya target PAD juga disebabkan lantaran angka dari target yang dipasang terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan pertimbangan terhadap kondisi yang ada dilapangan.
Ia lantas mencontohkan kasus diambil alihnya terminal Purabaya oleh Pemerintah pusat.
“Hal seperti ini akan mempengaruhi pendapatan. Jadi kami berharap pemasangan target ditahun-tahun mendatang haruslah rasional,”paparnya.
Anas juga menyebut, masih rendahnya capaian PAD kota Surabaya juga disebabkan karena potensi-potensi PAD yang sudah ada belum sepenuhnya termanfaatkan.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menyebut, realisasi total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya di tahun 2022 tanpa Silpa, sebesar Rp 8,57 triliun. Posisi ini masih lebih tinggi sekitar Rp 250 milyar, dibandingkan tahun 2021.
“Khusus untuk PAD sendiri posisinya Rp 5,15 triliun. Posisi ini masih lebih tinggi sekitar Rp 300 milyar dibandingkan akhir tahun kemarin,” jelasnya, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi B DPRD Surabaya, pada Rabu (28/12/2022).
Musdiq menjelaskan capaian PAD yang dibawah target, salah satunya karena pergerakan ekonomi belum sepenuhnya pulih, setelah diterpa 2 tahun pandemi.
“Memang masih ada kendala di tahun ini, sehingga PAD tidak maksimal.Karena adanya relaksasi untuk recovery masa pandemi,” tutupnya.