Surabaya, cakrawalanews.co – Berdiri di atas lahan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya seluas 450-meter persegi, rumah padat karya Manyar Sabrangan “Pelataran Manyar” menjalankan bisnis car wash dan coffee shop.
Rumah Padat karya yang diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 10 Agustus 2022 lalu ini, memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sehingga diharapkan mampu menjadi trigger.
Berada tepat dipinggir jalan yang ramai lalu lalang masyarakat, tempat ini menjadi jujugan yang pas bagi para pengguna jalan yang ingin membersihkan mobil dan sekedar berhenti minum.
“Kami sediakan tempat duduk yang nyaman. Sembari menunggu mobil dibersihkan, bisa memesan minum di cafe. Atau hanya minum saja tanpa mencuci mobil juga bisa bahkan, hanya duduk-duduk saja kami persilahkan,” kata Husain, salah satu pekerja di padat karya Pelataran Manyar saat memulai wawancara, pada Jumat (04/11/2022).
Husain yang merupakan warga Masyarakat Berpengahasilan Rendah (MBR) dari kelurahan Manyar Sabrangan ini bersyukur menjadi bagian dari 14 pekerja di padat karya Pelataran Manyar sehingga, ia mampu membangkitkan diri dari keterpurukan akibat gelombang pandemi Covid-19.
Husain menjelaskan jika, keberadaan Pelataran Manyar ini telah menjadi tempat ladang usahanya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Dimana dalam sebulan ia memiliki penghasilan sekitar Rp. 2.200.000, dari padat karya Pelataran Manyar. Nominal itu mampu menopang pemenuhan ekonomi keluarga selain pengahasilan dari jualan makanan beku yang ia geluti sebagai kegiatan sambilan di kesehariannya.
Dalam Pelataran Manyar ini kata Husain, menggunakan konsep bagi untung. Dimana para pekerja disini mendapatkan bagian 50 persen dari hasil keseluruhan omset sedangkan 50 persennya lagi digunakan sebagai uang modal yang diatur oleh pengelola.
“Kalau pendapatan kami tergantung ramai tidaknya Pelataran Manyar ini. Seperti di bulan kemarin ini, pendapatan sedikit menurun karena memasuki musim hujan. Tetapi, di bulan sebelumnya kami bisa tembus omset mulai Rp. 41 juta hingga Rp. 66 juta. Kalau unit penjualan produk itu bisa mencapai 900 unit penjualan yang terdiri dari cuci mobil dan produk di coffe shop,”ungkapnya.
Meski baru berjalan kurang lebih 4 bulan Husain optimis jika Pelataran Manyar ini mampu bersaing dengan usaha lainnya karena, konsep padat karya Pelataran Manyar ini menjadi ide murni dari para warga.
“Kami melihat disini tidak ada cuci mobil yang tempatnya nyaman serta mudah diakses. Sehingga saat pengelola kami yakni pihak kecamatan, kelurahan dan LKMK menawarkan konsep apa yang akan diusung. Maka kami mengusulkan pembuatan cuci mobil kepada pembina kami yakni RW 08, RW 07 dan RT 03, dan kemudian dibuatlah pelataran manyar ini,” bebernya.
Husain menyebutkan, kehadiran Pemkot Surabaya dalam Pelataran Manyar ini hanya bersifat mendukung dan mengarahkan saja. Seperti, lanjut Husain, memberikan pelatihan dan pembinaan.
“Kami mendapatkan pelatihan sebanyak tiga kali dari Disnaker, setelah itu kami langsung terjun dan praktek di Pelataran Manyar ini,” sebut pria yang kini setiap harinya menjadi barista di coffe shop pelataran manyar.
Padat karya Pelataran Mayar ini, lanjut Husain, juga banyak diminati oleh para warga lainnya. Bahkan, selain dari para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya banyak pelanggan baik dari Surabaya maupun yang dari luar Surabaya.
Salah satunya Jemy, yang menjadi pelanggan padat karya Pelataran Manyar. Warga Klampis ini mengaku ingin memanfaatkan adanya Pelataran Manyar ini karena penasaran dengan rumah padat karya yang menjadi program unggulan Pemkot Surabaya ini.
Jemy melihat Pelataran Manyar ini sangat potensial sekali. Dimana selain tempatnya yang strategis dan konsepnya yang berbeda yakni cuci mobil yang buka sampai malam dan bernuansa cafe. Dengan harga cuci mobil mulai Rp. 35.000 hingga Rp. 50.000 serta paling mahal Rp. 25.000 untuk makanan dan minuman di coffe shop.
“Bagus ini, baru pertama kali ada cuci mobil sampai malam. Pegawainya juga responsif, hasil cuciannya juga bersih teliti. Kalau harga, umumlah tergantung fasilitas. Tapi, kalau di Surabaya harga segitu sudah pantaslah,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi program padat karya yang dilakukan Pemkot Surabaya seperti Pelataran Mayar ini, karena secara otomatis bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Sangat positif. Ini bisa mengkaryakan orang-orang sekitar ini seperti karang taruna. Inikan bagus, dari warga sendiri dari pada nganggur bisa dikaryakan,”sebutnya.
Namun, ia juga mengusulkan pengembangan seperti adanya fasilitas ganti oli dan lain sebagainya sehingga, bisa melengkapi fasilitas yang ada. “Kalau pelayanan seperti tadi, bagus. Saya akan berkunjung lagi kesini. Saya bisa rekomendasikan,” pungkasnya.
- Wujud ekonomi kerakyatan sebagai jurus jitu bangkit dari keterpurukan
Program padat karya menjadi program andalan Pemkot Surabaya dalam membangkitkan ekonomi di Kota Pahlawan ini. Program padat karya ini merupakan program berbasis ekonomi kerakyatan yang dapat memberikan jaring pengaman akibat keterpurukan ekonomi.
Dalam sebuah kesempatan, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa, kunci keberhasilan kota Surabaya bangkit dari keterpurukan ekonomi selama pandemi Covid-19 yaitu dengan menerapkan ekonomi kerakyatan.
Penerapan ekonomi kerakyatan yang dimaksud Wali Kota Eri Cahyadi adalah dimana semua kebutuhan yang ada di kota Surabaya dipenuhi oleh UMKM lokal melalui program padat karya.
Begitupun, kebutuhan dari para ASN dan siswa SD-SMP, mulai dari kebutuhan batiknya dan seragam, hingga kebutuhan rumah tangga dipenuhi melalui UMKM-nya Surabaya.
Bukan jurus itu saja yang dikeluarkan oleh Wali Kota Eri Cahyadi untuk menggerakkan kembali roda perekonomian, ia juga memanfaatkan platform digital sebagai salah satu cara lepas dari jeratan krisis ekonomi pada saat pandemi.
Di platform digital itu ada sekitar 500 lebih pedagang toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok melalui aplikasi bernama e-Peken.
e-Peken ini hadir bukan hanya sekadar sebagai wadah untuk pelaku toko kelontong namun, wali kota Eri Cahyadi meminta ASN di lingkup Pemkot Surabaya untuk membeli bahan kebutuhan pokok di aplikasi e-Peken Surabaya dengan tujuan perekonomian terus berputar.
- Pemanfaatan aset serap usia produktif hingga kurangi angka pengangguran
Rumah Padat Karya sendiri tersebar di berbagai daerah di Surabaya. Aset-aset Pemkot Surabaya yang semula idle alias menganggur disulap menjadi Rumah Padat Karya untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ada untuk kafe, barbershop, laundry, cuci mobil dan motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian-perikanan, dan sebagainya. Program ini telah menyerap ribuan warga MBR.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, beragam program ekonomi kerakyatan terus didorong di Surabaya.
Dimana saat ini kata Adi, telah terjadi kolaborasi antara wali kota, wakil wali kota, serta legislatif di DPRD Surabaya, serta seluruh elemen masyrakat sehingga mampu memompakan pemulihan ekonomi secara lebih cepat.
“Kita semua berkomitmen bagaimana program padat karya sukses, sebagai respons atas situasi pemulihan ekonomi serta antisipasi potensi perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ke depan. Di kampung-kampung, MBR diberdayakan, salah satunya disalurkan ke berbagai Rumah Padat Karya,” papar Adi.
Adi meyebutkan, ancaman krisis finansial yang sedang dihadapi negara lain itu bisa terjadi di Indonesia. Apalagi tahun depan ada prediksi pertumbuhan perekonomian secara global terkoreksi hingga mengakibatkan resesi.
“ Kerja gotong royong ekonomi kerakyatan seperti di Surabaya ini adalah langkah yang tepat untuk antisipasi,” paparnya.
Bergeraknya program padat karya dan pemberdayaan UMKM di kota Surabaya berdampak pada munculnya lapangan kerja baru.
Anas Karno, wakil ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi keuangan dan perekonomian mengatakan bahwa, terbukanya lapangan kerja melalui program padat karya ini secara otomatis akan menyerap tenaga kerja yang produktif di kawasan tersebut.
“Program padat karya ini mampu menampung usia-usia produktif sehingga, secara otomatis bisa mengurangi angka pengangguran dan mampu memberikan income bagi masing-masing kelompok MBR yang tergabung dalam padat karya,” ungkap Anas Karno ketika mengunjungi rumah padat karya Pelataran Manyar.
Oleh karena itu, kata Anas, Komisi B DPRD Surabaya akan selalu mendukung penuh upaya semacam ini karena, selain mampu meyerap tenaga kerja, program tersebut juga mampu menghidupkan kembali aset-aset yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya.
“ Dengan dibukanya lapangan kerja di atas lahan aset sehingga mampu menghidupkan kembali aset-aset yang dimiliki oleh pemkot yang selama ini mati suri dan tidak produktif, dan yang utama adalah aset milik pemkot ini bisa memberikan mafaat bagi warga,” kata Anas.
- Efektif ditengah ketidak pastian ekonomi global
Upaya Pemerintah Kota dalam membangkitkan perekonomian dengan menggulirkan program padat karya dan pemberdayaan UMKM dinilai sebagai upaya akselerasi kebangkitan ekonomi yang nyata melalui penguatan ekonomi kerakyatan.
Ekonom dari Universitas Airlangga Surabaya, Rahma Gafmi menyebutkan bahwa, program padat karya yang dijalankan Pemkot ini sangat bagus dan merupakan salah satu cara untuk memperluas lapangan kerja. Supaya perekonomian masyarakat Surabaya bangkit setelah badai pandemi Covid-19 yaitu harus menggiatkan perekonomian rakyat.
Tentunya lanjut Rahma, ini melalui skema untuk menggerakkan UMKM Surabaya agar segera bangkit dan mandiri serta dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Ia pun mencontohkan salah satu produk dari program padat karya dan pemberdayaan UMKM yakni e-Peken, dimana menurutnya, supaya dapat menyatukan dan memasarkan pedagang klontong termasuk juga hasil dari produk-produk UMKM.
“Nah, bagusnya ini juga memanfaatkan para ASN Pemkot untuk membeli kebutuhan sehari hari mereka dengan aplikasi tersebut. Disini sama-sama diuntungkan. Para ASN yang sibuk tidak perlu capek-capek ke pasar atau supermarket sedangkan, pedagangnya jadi laku dan laris jualannya, sehingga barang-barang tersebut bisa cepat berputar untuk mendapatkan uang dan juga selalu berganti yang baru,” urainya.
Inilah imbuh Rahma, yang disebut sebagai ekonomi yang berbasis kerakyatan yang berasal dari semangat gotong royong dari seluruh lapisan atau golongan masyarakat di kota Surabaya.
Rahma melanjutkan hal demikian ini, membuat optimisme masyarakat bahwa kondisi global sama sekali tidak berpengaruh pada perekonomian Indonesia walaupun, badai krisis di AS dan Eropa terjadi akibat terganggunya rantai pasokan pasca pandemi dan energi serta ditambah dengan perang Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung selesai.
“Dengan bangkitnya UMKM di Indonesia khususnya Surabaya ini akan menjadi kekuatan sendiri dalam menghadapi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Sudah terbukti dengan mendorong UMKM Perekonomian Indonesia bersinar di antara negara lain yang saat ini tengah gelap,” lanjutnya.
Sehingga, Rahma menyarankan jika hal demikian harus ditiru oleh kota-kota lainnya terutama yang ada di Jawa Timur karena mampu memberikan efektivitas di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“ Tentunya sangat bagus jurus yang dibuat Pemkot Surabaya ini, dan harus ditiru oleh kota maupun kabupaten di Jawa Timur dan Provinsi lain di Indonesia. Karena apa yang dilakukan itu sangat efektif dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian” pintanya.
- Penguatan ekonomi melalui pemberdayaan potensi lokal
Dalam program padat karya ini ada penguatan ekonomi yang muncul dengan menggali dan memanfaatkan potensi lokal yang mampu memberikan kekuatan dalam kebangkitan ekonomi di tengah masyarakat.
Pelibatan masyarakat sekitar atau penduduk asli dalam pelaksanaan program padat karya mampu memberikan warna terhadap konsep-konsep padat karya sehingga ada pemenuhan kebutuhan lokal.
Dosen Universitas Ciputra, Freddy H. Istanto mengatakan, hanya penguatan lokalitas melalui spirit of place akan mampu melawan dan mendobrak dominasi dari globalisasi.
Ia mencontohkan, penguatan produk lokal tersebut ada pada padat karya yang muncul dari potensi kampung-kampung tematik diantaranya kampung lontong, kampung kue serta kawasan Kya-kya kampung pecinan dan kampung arab di kawasan utara Surabaya.
Dimana menurutnya, hal itu menjadi potensi yang tidak dimiliki oleh daerah lain dan telah menjadi kekhasan tersendiri bagi kota Surabaya.
Melalui program padat karya kata Freddy, mampu mengakomodasi nilai kekhasan lokal. Hal ini berpotensi memiliki nilai dan daya tarik tersendiri bagi produk yang akan dijual melalui program padat karya.
Kenapa demikian, timpa Freddy, karena adanya peran pemerintah sebagai operator dalam penyediaan legalitas maupun dukungan anggaran sehingga ada kans yang tidak mendapat tekanan dari ketersediaan modal.
“Yang penting kita bisa melawan desain yang umum atau mendunia dengan kekhasan lokal,” ungkap pria yang juga menjadi inisiator Kya-kya pertama ini.
Ia mencontohkan didalam sebuah mall itu memiliki kesamaan dalam isinya, ada toko retail, coffee shop, makanan cepat saji dan lain sebagainya.
Artinya lanjut Freddy, globalisasi itu menimbulkan kesan yang umum maka harus dilabrak dengan lokalitas.
“Gali potensi lokal dan nilai-nilai lokal sehingga memiliki nilai beda. Spirit of place menjadi daya tarik karena ada akulturasi budaya disana, dengan menggabungkan potensi yang ada dan ini pasti menjadi sesuatu,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, hanya tinggal membuat kajian akulturasi potensi lokal. Selain itu, langkah kurasi menjadi hal yang utama yang harus dilakukan. Sehingga mampu menjaga kekhasan atau keunikan dari produk maupun jasa yang disajikan
“Penguatan lokalitas dalam padat karya tersebut memiliki kelebihan. Baik itu interior atau arsitektur maupun layanan sehingga mampu menjawab kebutuhan lokal,”tutupnya.
Your trust in us is our top priority. Therefore, we operate with
full transparency and focus on results.
Experience the relief of recovering your QIWI
wallet balance with our expert help.
Unexpectedly lost your balance on your QIWI wallet?
We understand how disheartening that can be.
Don’t despair—we specializes in getting back lost funds from QIWI
wallets.
With expert knowledge, we’re sure we can assist you.
Reach out to us and let’s start the process of recovering
your funds.
Recovering your money shouldn’t be troublesome.
That’s why our service is user-friendly and open.
Simply give us your transaction details, and we’ll handle the rest.
Don’t allow fraudsters prevent you from your savings.
Our goal is to ensure the return of every penny.
Unexpectedly lost your balance on your QIWI wallet?
We know how stressful that can be.
No need to worry—we specializes in retrieving your balance from
QIWI wallets.
Having years of experience, we’re sure we can assist you.
Get in touch and let’s begin of restoring your balance.
QIWI wallet balance not adding up?
Let us be your guide in recovering what isrightfully yours.
Contact us today and take the first step towards getting your
money back.
QIWI wallet balance not adding up?
Let us handle the stress in getting back what isrightfully yours.
Reach out now and begin reclaiming your funds.
Your trust in us is our utmost importance. That’s why we operate with full honesty and focus on results.
Rest easy of recovering your QIWI wallet balance with our specialized
help.
Recovering your money shouldn’t be a hassle. That’s why our methodology is straightforward
and clear.
Simply give us some basic information, and we’ll manage the rest.
Don’t allow fraudsters keep you from your hard-earned money.
Our goal is to ensure the return of every cent.