Surabaya, cakrawalanews.co – Adanya warga Surabaya yang meninggal diduga akibat Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) belum bisa dipastikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina, mengakui jika kalau ada warga Surabaya yang meninggal seiring dengan merebaknya kasus GGAPA. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kasus meninggalnya warga Surabya tersebut karena GGAPA.
“Sampai sekarang Dinkes Surabaya belum menyatakan penyebabnya sakit gagal ginjal akut, karena itu masih dugaan,” terangnya saat ditemui usai mengikuti rapat dengar pendapat di ruang komisi D DPRD Surabaya, Senin (24/10/2022) sore.
Selain itu, Nanik juga tidak bisa menyebutkan jumlah pasien GGAPA yang merupakan warga Surabaya. “Karena pasien semua dirawat di RSUD Dr Soetomo, sebagai pusat rujukan. Kita juga menerima datanya dari Dinkes Provinsi Jatim. Saya cek dulu karena jumlahnya bisa berubah-ubah,” jelasnya.
Kendati demikian Nanik menyebutkan pasien tersebut rata-rata adalah anak-anak, dan dengan penanganan medis tergantung kasusnya. “Dan ini masih dugaan apakah benar gagal ginjal atau bukan. Jadi penanganannya tergantung masing-masing kasus, yang paham pihak rumah sakit,” pungkasnya.
Sebelumnya pada Senin (24/10/2022) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku belum dapat memastikan berapa jumlah total anak penderita gagal ginjal akut di Surabaya. Sebab, penetapan kasus gagal ginjal akut di masing-masing daerah berdasarkan declaire dari pemerintah pusat.
“ Terlebih, rumah sakit di Surabaya juga menjadi salah satu tempat rujukan pasien dari luar daerah. Jadi terkait dengan data itu, kita kan di Surabaya ini tidak hanya warga Surabaya, tapi rujukan. Jadi rumah sakit – rumah sakit yang menerima pasien itu, maka pasien dari rumah sakit itu yang dilaporkan ke kementerian,” terang dia.