Surabaya, cakrawalanews.co – Jalan yang menjadi fasilitas publik tidak bisa digunakan lantaran terhalang portal kembali terjadi.
Terbaru, kasus penutupan sepihak akses jalan dengan portal terjadi dikawasan jalan Menur Pumpungan Surabaya.
Hal tersebut diadukan oleh Nanang Kristanto warga RT 03 RW 09, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya, saat mengikuti Penjaringan Aspirasi Masyarakat, DPRD Kota Surabaya, masa reses tahun sidang ke empat masa pesidangan kesatu tahun anggaran 2022 yang digelar oleh Anas Karno, wakil ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Kamis (14/10/2022).
Kepada anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini, Nanang menyampaikan jika selama ini warga kampung Menur Pumpungan yang menjadi wali murid SDN Menurpumpungan harus rela memutar dan menumpuh jarak yang hampir 5 kilometer lantaran akses terdekat menuju sekolah anak mereka ditutup oleh perumahan.
“ Dulu sekolah dekat. Tapi sekarang dipindah diwilayah komplek perumahan manyar kartika dengan alasan dulu bangunannya lebih bagus, lebih luas. Tetapi kami harus menempuh jarak hampir 5 KM an,” terangnya.
Namun, kata Nanang, sebenarnya ada akses alternatif menuju sekolah namun, karena jalan tersebut milik perumahan manyar kartika sehingga, diatur oleh perumahan.
“ Kami berharap ada kelegowoan hati untuk bisa memberi akses jalan kepada kami meski hanya di jam pulang pergi sekolah saja, “ harapnya.
Pria yang juga menjabat sekretaris RW ini juga menyinggung jika pemindahan sekolah tersebut menjadi polemik bagi warga perumahan dirinya beserta wali murid lainnya akan menolak.
“ Kalau memang terjadi permasalahan dengan warga perumahan ya disampaikan ke Wali murid, hingga yang terjadi seperti ini kondisinya,” ungkapnya.
Dirinya juga meminta Anas bisa membantu dan menyampaikan ke Pak Wali Kota selaku pemilik wilayah.
“ Kami berharap kepada pak Anas melalui reses ini untuk bisaa disampaikan ke paak Eri selaku wali kota. Dimana beliaunya adalah pemerhati anak,” pintanya.
Sementara itu, wakil ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno seusai reses mengatakan bahwa seharusnya jalan yang merupakan fasilitas umum bisa diakses siapa saja.
“ Apalagi ini untuk aktivitas anak sekolah, ini seharusnya tidak boleh. Ini menjadi atensi,” tegas Anas.
Politisi PDIP Surabaya ini juga berjanji dirinya akan segera mengecek langsung ke lokasi dengan mengajak pihak Pemkot Surabaya.
“ Kita akan mengecek langsung dengan mengajak lurah setempat untuk mengetahui seperti apa permasalahannya. Dan jika perlu akan kita undang melalui komisi,” pungkasnya.