Surabaya, cakrawalanews.co – Komisi B DPRD Surabaya meradang saat sejumlah kebocoran pajak di kota Surabaya belum tersentuh secara maksimal, ironisnya kondisi tersebut ditengah masih rendahnya pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga tri wulan ke-3 tahun 2022.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya menyebut, pencapaian PAD hingga bulan Agustus 2022 sebesar 54 persen dari target senilai Rp 4,7 milyar.
Sekretaris Komisi B Mahfudz, usai rapat dengar pendapat dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, pada Senin (12/09/2022) menyebut, salah satu sumber kebocoran pajak berasal dari sektor usaha reklame.
” Ada beberapa titik yang sudah 8 tahun, 10 tahun tidak bayar pajak. Saya beri contoh diantaranya di jalan Embong malang, jalan Ahmad Yani dan di Wonokromo. Jika keseluruhan reklame di Surabaya yang nunggak Itu dikumpulkan nilainya mencapai milyaran rupiah,” ungkapnya.
Lebih lanjut politisi PKB itu mengungkapkan, ada 50 an objek reklame yang menunggak pajak, dengan nilai pajak yang bervariasi.
“Ada yang 500 juta, 400 juta, ada yang 100 juta. Kalau bisa terbayarkan kan lumayan buat nambah PAD kita,” terang Mahfudz.
Mahfudz kembali menegaskan, pemerintah kota dalam hal ini Bapenda, harus bisa memaksimalkan potensi pajak yang terabaikan tersebut.
“Pemkot harus tegas kalau mereka tidak membayar pajak apalagi bertahun-tahun, ya harus dipotong papan reklamenya,” tegasnya.
Selain itu PAD dari sektor pajak hotel, restoran dan hiburan juga harus dimaksimalkan, pasca relaksasi dimasa pandemi. Mahfudz menyebut hotel Garden sebagai salah satu penunggak pajak yang nilainya besar.
“Jangan hanya fokus memungut PBB. Saat ini cenderung yang dipaksa bayar pajak itu rakyat kecil lewat PBB, sedangkan para pengusaha seperti dibiarkan,” tegasnya lagi.
Sementara itu, kepala Bapenda kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, mengatakan dalam sisa waktu ini pihaknya akan mrlakukan upaya peningkatan PAD melalui pembebasan denda.
” Kita berharap pembahasan denda ini wajib pajak yang selama ini keberatan akan adanya denda ini lebih banyak yang bayar sehingga capaian-capaian pajak yang lain juga ikut membaik,” pungkasnya.(hadi)