Surabaya, cakrawalanews.co – Inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) yang bekerjasama dengan bank Jatim meluncurkan Katepay sebagai alat pembayaran bagi siswa ketika bertransaksi di kantin Sekolah.
Peluncuran tersebut dilakukan di SMP Negeri 42 Surabaya, Selasa (14/06/2022) oleh Walikota Surabaya, DPRD Surabaya, perwakilan Bank Indonesia, OJK, Bank Jatim, DP3AK Jatim, kepala OPD dan camat, serta kepala sekolah SMP dan SD se-Surabaya.
Merespon inovasi tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengapresiasi inovasi pembayaran non tunai yang didukung penuh pengembangannya oleh Bank Jatim itu.
Reni yang merupakan politisi dari PKS ini menilai hal demikian membutuhkan waktu sebagai wujud menumbuhkan kebiasaan cashless di kalangan anak-anak sekaligus peran orang tua untuk mengetahui transaksi anak-anaknya di sekolah.
“Dengan transaksi non tunai tersebut orang tua juga bisa memantau atau mengawasi aktivitas jajan para putra-putrinya,” terang Reni, Selasa (14/06/2022) malam.
Legislator srikandi PKS ini menekankan pula sinergi kuat Dinas Kesehatan untuk memastikan serta menjamin mutu makanan para pelaku UMKM di kantin sekolah itu sehat dan bergizi. SMPN 42 Surabaya dan SDN Asemrowo 1 dalam hal ini menjadi pilot project program Katepay.
“Setelah dilakukan evaluasi dan penyempurnaan (pilot project), ini juga bisa diterapkan di sekolah-sekolah lainnya secara bertahap di SMP-SMP hingga SD, baik negeri maupun swasta, ini sebagai pemanfaatan KIA,” tukasnya.
Katepay sendiri, sambung Reni, juga akan memberikan manfaat pada segi data kependudukan sebab akan semakin banyak anak-anak Surabaya di bawah usia 17 tahun yang memiliki KIA. “KIA ini ibaratnya KTP-nya anak-anak gitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga berharap bahwa seiring waktu KIA bisa menjadi kartu multi fungsi. “Makin terdata, makin (banyak) anak-anak punya KIA, saya kira nanti akan multi fungsi ya, satu kartu akan memberikan banyak manfaat, multi manfaat,” jelasnya.
“Misal ke depan, di samping untuk identitas, bisa juga digunakan anak-anak ketika naik Bus Suroboyo atau mungkin masuk ke museum, KBS, dan sebagainya,” tambah Reni.
Pihaknya berharap pula bahwa para pemegang KIA bisa mendapatkan berbagai kemudahan akses ketika berada di ruang publik agar semakin mendorong anak-anak Surabaya lain untuk memiliki KIA.
Usai acara, terlihat Reni juga menghampiri para siswa yang tengah membeli jajan di kantin dan menanyakan pengalaman transaksi non tunai mereka.
Sebagian siswa mengaku termudahkan dengan fasilitas pembayaran non tunai itu. “Lumayan enak, gak pake uang kertas, biar gak nyebar virus, biar uangnya gak ilang” singkat Fardad.
Sementara itu, sebagian lainnya masih merasa perlu pembiasaan transaksi cashless. “Lebih enak kalo pake uang langsung gitu, soalnya ribet kalo pake KIA,” timpal Kevin.
Selain menyapa para murid, Reni pun menyempatkan untuk berdialog dengan para penjual. Di kantin, para pedagang mengatakan bahwa selain menjajakan jualannya, mereka juga bisa melayani keperluan pengisian dana (top up) ketika siswa membutuhkan.
Sekadar infornasi, peresmian launching Katepay ditandai dengan bunyi sirine, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis oleh Direktur Komersial dan Koperasi Bank Jatim kepada Walikota Surabaya. tampak Reni juga menyertai selama acara seremonial berlangsung.(hadi)