Surabaya, cakrawalanews.co – Keterbatasan lapangan basket dikota Surabaya menjadi kendala tersendiri bagi club-club kecil untuk berlatih.
Pasalnya, lantaran minimnya lapangan membuat harga sewa lapangan basket untuk berlatih sangat mahal.
Kenyataan tersebut diutarakan oleh Grace Sondakh, saat menemui anggota komisi D DPRD Kota Surabaya, Herlina Harsono Njoto, pada selasa (19/10).
Dalam pertemuan tersebut Grace Sondakh yang merupakan pelatih Basket Putri dari klub Brawijaya mengaku selama ini dirinya harus memutar cara agar bisa tetap latihan meskipun dengan harga sewa lapangan yang sangat mahal.
“ Surabaya susah cari lapangan, adapun itu mahal, Kami harus menyewa lapangan dengan harga Rp. 250 ribu perjam, dan disetiap sesi latihan itu kita bisa sampai 4 jam,” tuturnya.
Padahal menurut Grace, Klub Brawijaya ini mampu menyumbangkan atlit bagi tim basket putri Provinsi Jatim di perhalatan PON Papua kemarin.
Untuk itu Grace berharap, Pemerintah Kota menyediakan tempat latihan yang bisa dengan mudah diakses bagi klub-klub kecil.
“ Kami berharap Pemerintah Kota membangun lapangan basket, karena saya lihat di Jakarta, Jawa Barat itu banyak sekali lapangan basket,” harapnya.
Ditempat yang sama, beberapa atlit basket yang ikut mendampingi antara lain, Adelaide Callista, Janan Salma, Devy Kartika, dan Elysia Kartika yang merupakan bagian tim atlit basket Jatim yang memperoleh emas pada PON kemarin ikut menyuarakan bahwa, saat ini pembinaan bagi bibit-bibit atlit juga menunurun.
“ Saat ini pembinaan bagi bibit-bibit atlit ini sangat kurang dibanding dengan provinsi lain,” ujarnya Adelaide.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Surabaya, Herlina Harsono Nyoto mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota melalui dinas Pemuda dan olahraga.
“ Kita akan komunikasikan dengan Pemerintah kota masalah ini semoga segera ada solusi,” ujar politisi partai Demokrat ini.
Politisi yang tengah menempuh sekolah S3 Psikologi ini menambahkan, bahwa Surabaya memiliki atlit-atlit yang berpotensi sehingga kehadiran pemerintah sangat diperlukan.
“ Kedepan kita akan dorong pemerintah untuk memfasilitasi, supaya mereka-mereka ini bisa berlatih ditempat yang baik dan layak, kemungkinan hal seperti ini tidak hanya menimpa klub brawijaya dan atlit ini saja, diluar sana ada juga hal yang seperti ini,” tambah anggota Komisi D ini.
Herlina melanjutkan, sebenarnya potensi atlit-atlit kita ini luar biasa namun kurang terfasilitasi dengan baik.
“ Contoh kecil saja bu Grace ini seorang pelatih yang juga mantan atlit, namun tidak diberdayakan, sehingga ia berinisiatif melatih dan Syukurlah ini jadi daan bisa mencetak atlit-atlit berprestasi,”pungkasnya.(hadi)