Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi MM menegaskan, bahwa Jatim selalu menjadi primadona wisata Indonesia.
“Saat ini kita menikmati Pesona Budaya Jatim yang menampilkan atraksi seni budaya dari Kab. Nganjuk yakni Dramatari “Roro Kuning”. Ini merupakan bentuk upaya dan penegasan sekaligus komitmen Pemprov Jatim dalam mendorong kemajuan sektor seni budaya dan pariwisata,” ungkapnya saat membuka Pesona Budaya Jatim di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sabtu (26/9) malam.
Ia mengatakan, Jatim memiliki 38 Kab/Kota yang menawarkan beraneka ragam obyek dan daya tarik wisata. Wisata Jatim, dapat dinikmati mulai dari wisata alam, budaya, belanja, ziarah sampai wisata minat khusus.
Secara kuantitas, obyek dan daya tarik wisata Jatim terdapat kurang lebih 760 obyek yang terdiri dari wisata alam sebanyak 264 obyek, wisata budaya 306 obyek dan wisata minat khusus 190 obyek.
Letak yang strategis diantara dua daerah tujuan wisata antara Yogyakarta dan Bali menjadikan Jatim sebagai primadona bagi wisatawan yang ingin berlibur maupun melakukan kegiatan bisnis. “Banyak akses menuju Jatim dapat dicapai, salah satunya melalui perjalanan darat, laut maupun udara. Bandara Internasional Juanda telah menjadi pintu gerbang utama bagi yang menuju dan meninggalkan Jatim,” terangnya.
Sukardi menambahkan, banyak keunikan dari tempat wisata di Jatim seperti Pulau Madura yang terkenal dengan batik tulis. Akses ke Madura juga dapat dijangkau melalui Jembatan Suramadu. Jembatan Suramadu inilah yang menghubungkan antara Pulau Jawa dan Madura dengan Jalan Tol berada diatas Laut.
Selain itu, di Jatim terdapat Air Terjun Sedudo yang terletak di Kab. Nganjuk. Air terjun Sedudo ini merupakan salah satu tempat wisata dimana masyarakatnya masih mempercayai bahwa air terjun ini memiliki kekuatan supranatural.
Wisata alam lainnya, yang terus menjadi kebanggan Indonesia dan mendunia adalah keindahan panorama alam matahari terbit di Gunung Bromo. Gunung Bromo adalah salah satu yang terbaik dan dapat dirasakan pada puncak penanjakan pada saat melihat matahari terbit.
“Masih banyak destinasi wisata di Jatim yang menjadi primadona wisata Indonesia. Seperti pesona danau belerang dan api biru pada kawah ijen hingga pantai plengkungan sebagai “The Seven Giant Waves Wonder” atau tujuh gulungan ombak setinggi 6 meter yang sangat disukai oleh peselancar dunia,” imbuhnya.
Dihadapan, Duta Besar Negara Sahabat seperti Suriname, Kazaktan, Iran, Palestine, Vietnam, Philiphine hingga Amerika, Sukardi juga mempromosikan berbagai produk unggulan baik yang berkualitas ekspor maupun lokal. Produk ungulan tersebut meliputi batik, ukiran meubel, bordir, onik, marmer, tas, sepatu hingga produk makanan khas.
Ia memastikan kepada investor, duta besar dan konsul di Indonesia bahwa Jatim memiliki iklim investasi yang kondusif. Jatim juga memberikan jaminan kemudahan berinvestasi melalui penyediaan lahan, power plan, listrik, perijinan yang cepat serta tenaga kerja terampil di berbagai bidang. “Melalui forum ini saya mengajak kepada yang mulia, para duta besar perwakilan negara sahabat dan tokoh masyarakat Jatim untuk menanamkan modalnya dan berinvestasi di Jatim,” tegasnya yang diberikan apresiasi dari Duta Besar negara sahabat yang hadir.
Di tempat yang sama, Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurahman menyambut baik kegiatan pesona budaya yang menjadikan Kab. Nganjuk dapat tampil di TMII. “Suatu kebahagiaan Kab. Nganjuk dapat mengisi paket khusus pesona budaya di Anjungan Jatim di TMII. Ini merupakan kebanggaan dan kesempatan emas yang tidak bisa kami lewatkan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, bahwa Kab. Nganjuk terus menyiapkan dan membangun sarana infrastruktur. Salah satunya, akan beroperasinya Jalan Tol pada tahun 2018 yang menghubungkan Surabaya-Nganjuk dan Nganjuk-Mantingan Solo. Dengan beroperasinya jalan tol tersebut akan memudahkan masyarakat untuk berkunjung dan melihat potensi wisata di Nganjuk.
Ditegaskannya, bahwa melalui Pesona Budaya ini akan menjadi peluang bagi Kab. Nganjuk untuk mempromosikan potensi wisata. “Nganjuk diibaratkan anak gadis yang cantik dan banyak di idam-idamkan oleh banyak negara. Banyak negara sudah berinvestasi di Nganjuk seperti perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, kerajinan, sepatu, pakaian dan usaha industri lainnya. Semoga banyak negara bisa terus menanamkan investasinya di Nganjuk,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jatim melalui Juanda pada Bulan Juli 2015 mencapai 17.134 kunjungan atau naik 14,20 persen dibanding Bulan Juni 2015 sebanyak 15.004 kunjungan. Secara kumulatif, jumlah wisman dari Januari-Juli 2015 mencapai 111.263 kunjungan.(hms/cn01)