Pamekasan. Cakrawalanews.co – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Anwar Sadad meminta kepada bank BPR atau Bank UMKM Jawa Timur untuk terus memberikan bantuan modalnya kepada para pelaku UMKM di Jatim selama masa pandemi Covid 19 ini.
“Kami minta bank BPR dan UMKM Jatim harus berani bersaing atau istilahnya head to head dengan bank nasional milik BuMN dalam memberikan bantuan tersebut kepada pelaku UMKM selama pandemi ini,”ujar Wakil Ketua DPRD Jatim ditemui usai membuka pertemuan rapat komisi C DPRD Jatim bersama Bank BPR, dan Bank UMKM Jatim di hotel Odaita Pamekasan Madura, Selasa (6/10).
Dikatakannya, BPR ini dibentuk untuk membantu para pelaku UMKM seharusnya terus mendapatkan suport dari pemerintah provinsi Jatim dI masa pandemi covid 19, selain bantuan sosial yang diberikan selama ini.
Sadad yang juga politisi asal fraksi Gerindra, kemudian menyampaikan bantuan kepada petani dan pelaku UMKM sebesar Rp 200 M ini yang sudah di APBD 2020 ini lebih efektif. Maka itu mulai sekarang pemerintah provinsi juga harusnya memilah bantuan yang efektif yaitu kepada pelaku UMKM, pertanian, sektor peternakan. Sehingga para pelaku tersebut bisa bertahan ditengah pandemi covid 19.
“Jadi saat para pelaku ini lebih butuh sentuhan bantuan permodalan dari pemerintah, dimana bantuan tersebut bisa membuat para pelaku bisa berkembang usahanya,serta lebih mandiri. Dan pemerintah juga harus membantu proses penjualannya dengan mengikutkan pelaku UMKM di pameran, atau ikut dalam perdagangan antar provinsi,”tegasnya.
Sadad juga menyampaikan, bahkan saat rapat pendapat dengan bank BPR dan Bank UMKM ini baik di Sampang, dan Pamekasan bahkan kabupaten/kota selalu masukan ke komisi C DPRD Jatin yaitu masyarakat lebih butuh bantuan modal atau istilahnya stimulus untuk usahanya.
“Pihaknya mengapresiasi bank BPR dan UMKM di Pamekasan dan Sampang yang telah memberikan bantuan Modal kepada pelaku usaha di Madura. Bahkan saya dengar juga para pelaku UMKM ini dipermudah dalam proses penudaan penagihan selama masa pandemi covid 19,”pungkas Sadad yang juga politisi asal Dapil Pasuruan ini.
Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Jatim lainnya, Agus Dono meminta kepada BPR dan bank UMKM untuk memperbaiki kualitas SDM dan memperbanyak SDMnya agar program bantuan pemerintah selama ini bisa dirasakan oleh para pelaku UMKM. “BPR dan UMKM ini harus kembali ke marwahnya yaitu membantu para pelaku UMKM di Jatim di tengah pandemi. Boleh mencari nasabah untuk bank BPR dan UMKM. Tapi jangan melupakan tugasnya utama yaitu sosial memberikan bantuan permodalan dari pemerintah ke Masyarakat,”harapnya Agus Dono politisi asal fraksi Demokrat ini.
Senada Anggota Komisi C lainnya, Agung mengatakan pembentukan bank BPR dan UMKM ini untuk memberikan stimulus untuk pertumbuhan ekonomu di Jatim, yaitu memberikan bantuan kredit murah kepada pelaku UMKM dan masyarakat yang membutuhkan modal untuk usaha. Maka itu bantuan stimulus sebesar 500 M dari pemerintah kepada BPR melalui APBD Jatim 2020 ini diharapkan bisa membangkitkan kembali gairah pelaku UMKM ditengah pandemi ini.
“Saya apresiasi pemerintah provinsi yang telah memberikan stimulus ke BPR. Agar bantuan itu tepat sasaran kami minta BPR turun langsung ke lapangan untuk bantuan stimulus tersebut. Bahkan pihaknya menyarankan ke BPR juga agar memberikan bantuan modal kepada sektor pertanian mengingat saat ini Jatim merupakan lumbung pangan nasional,”pungkasnya Agung Politisi asal Fraksi PAN Jatim.
Seperti diketahui, Komisi C DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja ke bank BPR dan UMKM Jatim cabang Pamekasan dan Sampang dalam rangka optimalisasi kinerja BUMD sebagai penggerak perekonomian dan sumber PAD ditengah pandemi covid 19.
Dimana acara ini langsung dipimpin Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad, Ketua Komisi C, M Fawaid, wakil ketua komisi C Hj. Makmulah Harun, serta anggota komisi C lainnya. Juga di hadiri perwakilan Bank BPR dan UMKM Jatim, Divisi SDM, dan Biro Perekonomian Jatim yang diselenggarakan di hotel Odaita Pamekasan, Selasa (6/10) (Caa)