Surabaya, cakrawalanews.co – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Surabaya belakangan ini membuat aktivitas nelayan di Surabaya terganggu. Beberapa langkah dilakukan sebagai upaya antisipasi dalam menghadapai cuaca ekstrem.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam kegiatan sosialisasi dan pembinaan yang diberikan kepada para nelayan di tiga kecamatan yakni Krembangan, Benowo dan Asemrowo di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Romokalisari, Benowo Kota Surabaya, Rabu (08/01), mengatakan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca dalam seminggu ke depan diprediksi tidak bagus. Karena itu, kemudian pihaknya mengimbau para nelayan agar memperhatikan kondisi cuaca terkini sebelum berangkat melaut.
“Saya sedih kalau ada warga saya yang kena musibah. Karena itu, tolong sekali lagi saja saya titip, kalau cuaca kondisi buruk, tolong jangan dipaksakan untuk melaut,” kata Wali Kota Risma saat memberikan pengarahan kepada para nelayan.
Kendati demikian, selama para nelayan tersebut berhenti melaut karena kondisi cuaca buruk, Pemkot Surabaya memberikan bantuan berupa beras untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
“Kalau misalkan nanti cuacanya jelek, panjenengan (anda) tidak bisa melaut, saya coba memberikan bantuan sedikit, ada beras yang bisa panjenengan gunakan,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, secara simbolis, Wali Kota Risma juga menyerahkan bantuan berupa beras kepada para nelayan untuk kebutuhan sehari-hari mereka selama tidak bekerja melaut, karena kondisi cuaca yang buruk.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan, kegiatan pembinaan kepada para nelayan ini rutin dilakukan. Dalam kegiatan ini, Pemkot Surabaya juga menggandeng BMKG, Basarnas dan Polairud untuk mengigatkan kepada nelayan tentang pentingnya alat-alat keselamatan, termasuk informasi cuaca sebelum melaut.
“Kita tahun ini memasang tambahan 3 lagi (WID), jadi ada 6 Weather Information Display (WID), yang diperuntukkan untuk nelayan sebelum melaut bisa terinfomasi, sehingga sebelum melaut mereka bisa memprediksi keadaan cuaca,” kata Irvan.
Keenam WID tersebut, telah terpasang di beberapa titik pesisir Kota Surabaya. Tahun 2018, telah terpasang di Taman Suroboyo (Kel. Cumpat, Kec. Kedungcowek), Masjid Al Mabrur (Kel. Nambangan Perak, Kec. Kedungcowek), Tambat Labuh Sontoh (Kel. Tambak Sarioso, Kec. Asemrowo).
Sedangkan di tahun 2019, WID telah terpasang di Sentra Ikan Romokalisari (Jl. Romokalisari I, Benowo Kota Surabaya), Titik Kumpul Nelayan Tambak Wedi (Jl. Tambak Wedi, Kenjeran, Kota Surabaya), dan Titik Kumpul Nelayan Kalisari (Jl. Kalisari, Mulyorejo, Kota Surabaya).
Sebagai diketahui, selain memasang 6 WID di daerah pesisir pantai, Pemkot Surabaya juga memasang TV wall di balai-balai RW atau perkampungan nelayan. TV wall yang berjumlah 20 unit tersebut, juga berfungsi sama seperti WID yang dapat menampilkan layanan informasi cuaca secara realtime kepada para nelayan.(hdi/cn02)