Slawi, Cakrawalanews.co – Konsep wisata desa di Bukateja untuk tahap pertama di tahun 2019 ini adalah pengembangan area persawahan sebagai lokasi untuk wisata kuliner. Sebuah hall berkapasitas lebih dari 50 orang dan 13 buah gazebo berkapasitas 4-6 orang ditata di pematang-pematang sawah, terhubung dengan jembatan bambu, dan kolam renang bernuansa alami, itu semua menjadi spot menarik untuk menikmati kuliner tradisional dengan suasana indah persawahan yang berada di kaki bukit Clirit ini.
Tepat di area sentral lokasi tersebut terdapat bangunan lapak berbahan bambu yang disediakan untuk para pedagang kuliner lokal desa. Berbagai kuliner lokal desa ataupun kuliner lokal Tegal disajikan untuk pengunjung dengan kemasan tradisional, menggunakan daun, piring lidi, takir, dan sejenisnya, tanpa plastik. Konsep utamanya adalah zero plastic waste (tanpa sampah plastik).
Zero plastic waste menjadi sebuah tema yang digagas untuk mengedukasi masyarakat dan pengunjung wisata, agar tumbuh kesadaran untuk meminimalisasi penggunaan plastik kemasan. Kita semua tahu, di era sekarang ini, kecenderungan pedagang maupun konsumen dalam penggunaan plastik untuk kemasan sangat tinggi, dan ini tidak baik. Kemasan plastik hanya digunakan selama beberapa menit atau beberapa jam, namun setelah dipergunakan sampah plastiknya tidak hancur terurai, butuh ratusan tahun waktu untuk menguraikan sampah plastik secara alami.
Belum lagi bahan dasar dalam proses pembuatan plastik ini menggunakan minyak bumi. Maka, bila sampah plastik dimusnahkan dengan cara dibakar tentunya akan menimbulkan polusi udara yang sangat membahayakan bagi kesehatan, karena bahan dasarnya dari minyak bumi (khususnya untuk bahan baku plastik dari jenis polyethylene, polystyrene, polycarbonate, dan polyvinyl chloride).
Atas dasar pemikiran tersebut, maka di pengelolaan Wisata Sawah Batu Bukateja telah disepakati bersama untuk tidak mengakomodasi penggunaan plastik. Selain itu, di Wisata Sawah Batu terdapat pemilahan sampah organik dan sampah anorganik, yang kemudian untuk sampah-sampah organik sisa makanan akan dikumpulkan untuk diolah menjadi kompos. Harapannya, Wisata Desa Bukateja dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan pariwisata yang ramah lingkungan dan berbasis konservasi lingkungan hidup.
Sore hari menjelang matahari terbenam merupakan “prime time”, waktu paling ideal untuk menikmati suasana Wisata Sawah Batu Bukateja. Perpaduan pemandangan indah area kaki perbukitan Clirit dengan bangunan-bangunan bambu hall, gazebo, dengan jembatan bambunya, akan menjadi makin terlihat menawan di senja hari saat matahari terbenam.
Suasana alam yang sangat cantik akan makin mengesankan, sambil menikmati sajian minuman hangat teh atau kopi, lengkap dengan kudapan kuliner tradisional yang dimasak oleh warga desa. Ini semua akan membuat “nyore di Bukateja” kian sempurna.
Direncanakan setiap harinya Wisata Sawah Batu akan dibuka sejak sore hingga malam hari, dan di hari Minggu serta hari-hari libur wisata kuliner spesial ini akan dibuka mulai pagi hingga malam hari. Di luar jam-jam buka reguler tersebut, Wisata Sawah Batu juga akan melayani permintaan-permintaan khusus, seperti kebutuhan instansi/perusahaan/komunitas yang memerlukan hall untuk pertemuan, pelatihan, workshop, reuni, halal bi halal, maupun kegiatan-kegiatan lainnya, di luar jam buka reguler yang ada.
Hall ruang pertemuan berbahan bambu dengan arsitektur yang unik dan megah ini mampu menampung 50 hingga 100 orang peserta kegiatan dengan duduk lesehan, berikut lengkap dengan fasilitas sound system dan LCD projector-nya, bila dibutuhkan. Tentu saja sajian kuliner makanan berat untuk makan pagi/siang/malam, maupun makanan ringan untuk coffe break, dengan aneka menu pilihan, akan menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung yang membutuhkan hall untuk berkegiatan.
Sebelum Wisata Sawah Batu Bukateja ini di-launching, ternyata hall Wisata Sawah Batu sudah beberapa kali dipergunakan untuk berbagai kegiatan pertemuan, antara lain: Rapat Pendamping Desa se-Kabupaten Tegal, Rapat Kelompok Wanita Tani se-Kecamatan Balapulang, Rapat Kelapa Sekolah SD se-Kecamatan Balapulang, Pelatihan Desa Wisata oleh Disparpora Kab. Tegal, Pertemuan Kepala Desa se-Kecamatan Balapulang, Launching Desa Anti Politik Uang oleh Bawaslu, Raker Sekdes se-Kecamatan Balapulang, dan Upacara Hari Santri. Di bulan Desember 2019 ini juga sudah antri beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan di lokasi Wisata Sawah Batu. (Dasuki)