Surabaya (cakrawalanews.co) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, menggelar upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 pada Selasa 12/11/2019. Upacara ini dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Tjahjono, M.M., yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso beserta seluruh staff Dinkes Provinsi Jatim sebagai peserta upacara.
Kegiatan HKN ke-55 ini mengambil tema Jawa Timur Maju Sejahtera, Membangun Generasi Sehat Indonesia Maju #Sehatini. Usai menjadi inspektur upacara Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahyono, memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) se-kabupaten/kota sebagai Bidan Teladan I, pada pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas Provinsi Jawa Timur tahun 2019.
Heru Tjahjono menyampaikan pentingnya promotif dan kuratif dalam persoalan kesehatan. Promotif yaitu bagaimana mensosialisasikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Sedangkan Kuratif adalah upaya penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga optimal.
Heru Tjahyono menekankan agar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melakukan kerjasama dengan seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk disampaikan ke masyarakat.
“Terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), merawat anak, serta mendeteksi penyakit pada musim hujan dan dingin. Untuk itu kita lakukan, agar kedepan bangsa kita generasi hidup sehat, yang salah satunya adalah, bukan cuma hanya untuk mengobati, tapi menjaga, merawat, tentunya melakukan hal yang bersifat dalam menangani kesehatan,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso menyinggung soal penanganan stunting (penderita gizi buruk) di Jatim. Menurutnya Dinkes Jatim sudah melakukan upaya penanganan utama ke 12 wilayah Kabupaten/Kota dan sisanya seluruh 38 Kabupaten/Kota juga sudah dilakukan penanganan Stunting ini.
“Untuk Bupati dan Walikota sudah menggerakkan dari aparaturnya dan nanti berbagai Organisasi Perangkat Daerah OPD konvergensi dalam penanganan Stunting. Dilihat dari segi permasalahan Stunting itu, aspek Promotif, dan menangani Kuratif,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kohar Hari Santoso juga mengingatkan ancaman penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di beberapa daerah Jawa Timur seiring datangnya musim pancaroba. Masyarakat dihimbau agar menghindari terik matahari. Kalaupun terpaksa hendaknya mengenakan alat pelindung diri.
Bahaya peredaran narkoba juga menjadi perhatian serius. Sebab menurut Gubernur Jatim peredaran narkoba sudah menyasar usia dini karena sekarang dikemas seperti permen. Karenanya perlunya penguatan kerjasama Forkopimda Jatim ke Pusat, Daerah, unsur kepolisian terkait, dan perangkat desa beserta tokoh masyarakat (Tomas), tokoh agama (Toga). Dna