Surabaya,cakrawalanew,co – Perubahan baik fisik dan sarana prasarana RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan. Di bawah pimpinan Kombes Pol Prima Heru, RS yang berada satu lokasi dengan Mapolda Jatim itu juga mampu menjadi RS Bhayangkara terbaik kedua nasional terkait pengelolaan keuangan.
“RS Bhayangkara Polda Jatim tahun 2019 ini terpilih menjadi terbaik kedua nasional setelah RS Kramat Jati Jakarta dan peringkat tiga RS Bhayangkara Tebing Tinggi. Penilaiannya pada aspek pengelolaan keuangan,” kata Kombes Prima Heru, Jumat (20/9).
Selain itu, dalam hal fisik bangunan dan sarana prasarana, kini RS Bhayangkara Polda Jatim juga makin lengkap. “Alhamdulillah sudah terlaksana bangunan baru di Rumah Sakit Bhayangkara. Bangunan baru banyak sekali, ada lima bangunan yaitu poliklinik dan IGD 3 lantai, ruang pendaftaran satu lantai, kamar operasi, lantai ruang rawat inap sudah 3 lantai, dan ruang forensik,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pembangunan yang dikerjakan pertama adalah ruang forensik. Hal itu karena waktu kejadian kecelakaan Air Asia, ruang forensik berada di tengah sehingga mengganggu pelayanan masyarakat. Namun kini sudah dibangun di bagian belakang, sehingga tindakan forensik tidak mengganggu aktivitas RS.
“Pembangunan fisik rumah sakit ini tak lepas dari atensi dari pimpinan (Kapolda Jatim). Nilainya lebih dari Rp 100 miliar yang diperoleh dari dana hibah APBD Pemprov Jatim dan donasi dari para pengusaha dan perusahaan swasta,” ungkapnya.
Kini dari peralatan medis, RS Bhayangkara juga telah dilengkapi MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk pemeriksaan dengan teknik pengambilan gambar detail organ dari berbagai sudut yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio. Dengan lengkapnya fasilitas medis itu, kata dia, kepercayaan anggota Polri dan masyarakat juga makin meningkat.
“Dulu PJU (Pejabat Utama) dan Kasubdit Polda tidak mau berobat disini. Sekarang ada trust (kepercayaan) karena pelayanan dan peralatan sudah lengkap dan canggih sehingga mau berobat di RS Bhayangkara,” jelasnya.
Dari aspek pelayanan, ia mengungkapkan pengalamannya yang luar biasa saat menangani para korban bom bunuh diri di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya. “Selama tiga tahun banyak kejadian teroris yang ditangani disini. Salah satunya itu teroris di Surabaya di mana kejadian itu sangat berurutan sekali. Alhamdulillah SDM kami mampu sehingga bisa tertangani semua,” ujarnya.
Setelah tiga tahun lima bulan menjabat Kepala RS Bhayangkara Polda Jatim, pria kelahiran Kediri tahun 1968 itu kini bakal mendapatkan promosi jabatan baru sebagai Kabid Dokkes Polda Kalimantan Timur. Jabatannya akan digantikan AKBP Komang Nurada Mahardana yang sebelumnya menjabat Kabid Dokkes Polda Bengkulu. Sertijab keduanya bakal digelar di Mapolda Jatim, Senin 23 September mendatang. (wan/jnr)