Malang, cakrawalanews.co – Bangunan Museum Sejarah Bentoel yang terletak di Jalan Wiromargo Nomor 32, disebutkan bukan merupakan salah satu bangungan cagar budaya yang ada di Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyatakan berdasarkan informasi yang diterima dari perwakilan manajemen Bentoel Group, bangunan Museum Sejarah Bentoel itu dibangun pada 1994.
“Mereka sudah menceritakan kronoligi mengapa aset itu akan dijual, dari sisi bangunan, itu adalah bangunan baru sehingga tidak masuk cagar budaya,” kata Ida, usai bertemu perwakilan manajemen Bentoel Group, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.10/9
Ida menjelaskan, bangunan Museum Sejarah Bentoel memang sudah ikonik, namun, salah satu persyaratan bahwa sebuah bangunan ditetapkan menjadi cagar budaya adalah dengan usia minimal 50 tahun.
Dalam periode selama 50 tahun tersebut, lanjut Ida, bangunan cagar budaya tidak mengalami perubahan khususnya dari bentuk bangunan yang ada. Jika sudah dilakukan perubahan, maka bangunan tersebut tidak bisa masuk dalam kategori cagar budaya.
“Syarat untuk bangunan masuk kategori cagar budaya itu berusia 50 tahun. Tapi ternyata (Museum Sejarah Bentoel) dibangun pada 1994, sehingga belum memenuhi,” kata Ida.
Menurut Ida, dari informasi yang disampaikan oleh perwakilan manajemen Bentoel Group, selain bangunan Museum Sejarah Bentoel tersebut bukan merupakan bangungan cagar budaya, koleksi yang ada selama ini merupakan replika.
Replika yang ada pada Museum Sejarah Bentoel, untuk menggambarkan kisah perjalanan pendiri PT Bentoel Ong Hok Liong, dalam dunia bisnis rokok kretek.
“Barang-barang yang ada kebanyakan replika, termasuk sepeda yang ada di dalamnya itu bukan milik Ong Hok Liong,” ujar Ida.
Saat ini, museum yang terletak di Jalan Wiromargo Nomor 32 Kota Malang tersebut sudah terlihat sepi dan ditutup. Di bagian tembok bangunan utama tersebut, terpampang poster dengan tulisan “Dijual” beserta nomor telepon yang bisa dihubungi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dikutip dari antara, barang-barang yang berada di dalam museum itu juga telah dipindahkan pada Agustus 2019. Tidak ada lagi patung perunggu Ong Hok Liong (1893-1967) yang merupakan pendiri PT Bentoel, di teras museum itu.
PT Bentoel sendiri telah dibeli oleh perushaan tembakau terbesar kedua di dunia British American Tobacco plc pada 2009. Pada 2010, penggabungan dimulai dengan PT BAT Indonesia Tbk, menjadi Bentoel Group.(an/wan)