Surabaya, cakrawalanews.co – Gubernur Jawa Timur memastikan stok bahan pangan di Jatim selama jelang lebaran hingga pasca lebaran dalam kondisi aman dan tersedia. Baik bahan pokok mulai beras, kedelai, cabai, bawang merah, gula, terigu, daging, daging ayam, telur ayam, dan ikan segar dalam kondisi tersedia.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ditemui usai kegiatan acara presconference 99 hari kerja di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/5) malam mengatakan, meski saat ini kondisi stok pangan aman hingga lebaran, pihaknya juga memerintahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Drajat Irawan, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov juga aktif turun blusukan ke pasar tradisional.
Ini dilakukan untuk memantau langsung pergerakan harga dan ketersedaiaan bahan pokok di pasaran. Setiap kali blusukan menyapa pedagang dan pembeli, Khofifah bersama jajaran menanyakan apakah harga sedang naik ataukah pedagang mengalami kesulitan mendapatkan bahan pangan pokok atau stok justru sedang melimpah.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID, red), juga dengan Bank Indonesia (BI, red), juga stakeholder terkait. Stok bahan pangan kita di Jatim dalam kondisi aman. Sangat aman malah. Untuk lebaran sampai pasca lebaran,” ujarnya.
Gubernur Jatim Khofifah menyampaikan, pihaknya bersama bersama jajaran OPD juga turun ke sejumlah pasar untuk melakukan pengecekan dan kontrol bahan pangan. Seperti di Pasar Keputran Surabaya, Pasar Besar Kota Madiun, Pasar Porong Sidoarjo, Pasar Wadung Asri Sidoarjo, dan Pasar Pahing di Kediri.
Dari hasil blusukan tersebut, tidak didapatkan gejolak harga bahan pokok. Bahkan pedagang mengatakan bahwa harga bahan pokok cenderung stabil.”Kalaupun ada kenaikan harga daging ayam, itu pun masih belum melampui harga eceran tertinggi,” kata Khofifah.
Yang terlihat ada gejolak hanya bawang putih, yang harganya sempat naik hingga menembus Rp 58.000 per kilogram. Menurut Khofifah, meski bukan termasuk bahan pokok. Namun, kebutuhan bawang putih cukup penting bagi masyarakat untuk bumbu menyedapkan masakan, sehingga saat terjadi lonjakan harga produsen yang memang darj luar negeri harus segera mendatangkan untuk masuk ke Jatim. “Bawang putih impor masuke ke Jawa Timur tanggal 10 Mei. Alhamdulillah tanggal 12 Mei lalu sudah mulai turun. Bahkan sekarang sudah normal,” kata Khofifah.
Maka itu kedepannya, masyarakat tak perlu ada kekhawatiran stok dan harga bawang putih mahal jelang lebarang. Justru sebaliknya, harga sudah terkendali. Termasuk dengan kondisi bahan pangan pokok Jatim yang saat ini dalam kondisi aman. Khofifah meminta masyarakat tak perlu ada kepanikan.Apalagi, sampai memborong bahan makanan pokok atau bahkan sampai menimbun. Justru hal itu bakal berdampak buruk bagi pasar. Bahkan bisa menyebabkan kelangkaan dan harga menjadi tinggi, dan bisa memicu inflasi.”Stok bahan pangan kita aman. Maka pesan saya, jangan sampai menimbun. Belanjalah sesuai dengan kebutuhan keluarga,” katanya. (wan/jnr/pca/p)