Surabaya, cakrawalanews.co – Rencana pembangunan atau renovasi Badan Kordinator Wilayah (Bakorwil) menjadi co-working space segera diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Timur. Bahkan Pemprov melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (PRKPCK) Jawa menyediakan anggaran Rp 3-3,5 milliar guna membangun pusat pencari kerja di lima Bakorwil.
“Semacam jobs center untuk anak-anak milineal, ada anggaran sekitar rata-rata Rp 3 sampai 3,5 milliar,” ujar Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum PRKPCK, Baju Trihaksoro ditemui di kantornya, Selasa (30/4).
Ia menjelaskan, Dana Rp 3-3,5 milliar itu diberikan untuk masing-masing Bakorwil, Jember, Pamekasan, Bojonegoro, Malang, dan Madiun. Di tiap Bakorwil, lanjut Baju, dibangun semacam cafe sesuai karakter anak muda atau milenial. Dengan desain yang enak untuk bekerja. “Anak-anak muda milenial kan sekarang kerjanya di cafe. Jadi nanti cafe ini juga ada kordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain,”paparnya.
Pemprov merancang cafe ini tidak sekedar tempat nongkrong sembari membahas pekerjaan. Namun juga dilengkapi dengan pelatihan untuk pelajar atau mahasiswa yabg baru lulus. Termasuk pemberian sertifikat seperti pada pelaku jasa konstruksi.
Selain itu, menurut Baju, di Bakorwil akan ada juga fasilitas perizinan yang bisa didapatkan oleh pelaku usaha kecil menengah (UKM). Dengan begitu, perizinan tidak usah jauh ke Surabaya lagi.
Saat ini, menurut Baju, tengah dalam tahap proses perencanaan. Selanjutnya secara maraton akan terus dibangun dan ditargetkan selesai Agustus. “Nanti juga ada tempat pusat IT,”katanya Baju saat didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum PRKPCK, Mohammad Rudy Ermawan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membidik badan kordinator wilayah (Bakorwil) guna merealisasikan program dan janji politik di masa kampanye. Peran Bakorwil dibekas karesidenan bakal dimaksimalkan.
Bakorwil ini bakal dijadikan pusat informasi super koridor.Keberadaan pusat informasi super koridor di Bakorwil ini nanti, lanjutnya, ditujukan guna memperkuat fungsinya serta menjawab masalah milenial dan kebutuhan UMKM. Maka untuk menunjangnya, dibutuhkan operator yang ditempatkan di Bakorwil. Rencana itu mulai direalisasikan. (jnr/wan/pca)