Kasus demam berdarah kembali mewabah di kota Surabaya, menjadi perhatian serius kalangan DPRD Surabaya. Pasalnya, jumlah warga yang terjangkit demam berdarah terus bertambah, bahkan telah memakan korban 1 anak berusia 4 tahun yang akhirnya tewas karena tidak mendapatkan pertolongan yang intensif dari pihak Puskesmas setempat.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi A DPRD Surabaya asal fraksi PDIP, Hj. Siti Mariyam, mengatakan, bahwa di wilayahnya sedang diserang wabah penyakit demam berdarah, bahkan telah memakan korban satu nyawa melayang.
“Sudah memakan korban anak umur 4 tahun, dia meninggal, dan saat ini sudah ada lagi 3 orang yang terkena demam berdarah, dan kabar terakhir, ini juga ada satu lagi yang kena, makanya setelah ini saya akan pulang untuk membawa warga untuk segera berobat, agar tidak terlambat,” terangnya, Jumat (19/2).
Siti Mariyam menceritakan, bahwa kasus meninggalnya anak berumur 4 tahun karena demam berdarah itu ternyata sudah berobat ke Puskesmas, dan pada saat itu sudah keluar darah dari hidung dan telinganya, tetapi dokter Puskesmas menyatakan tidak apa-apa, hanya berpesan agar besoknya kembali ke Puskesmas, namun malamnya anak ini meninggal.
“Artinya, pelayanan di Puskesmas ini sepertinya tidak maksimal, dan menurut saya Dokter di Puskesmas masih memandang enteng wabah demam berdarah di wilayah kami, karena saat saya datangi, ternyata dia hanya mengatakan jika pihaknya kurang tenaga,” tandasnya.
Dia juga mengeluhkan respon Dokter Puskesmas Kedurus,karena saat diminta untuk segera melakukan penyemprotan (foging), sang Dokter dengan enteng menjawab jika pihaknya akan berkonsultasi dulu, padahal korban terus berjatuhan, makanya saya sudah mulai marah.
“Saya minta kepada Bu Risma untuk segera merespon kejadian ini, kalau perlu silahkan sidak ke tempat kami, karena menurut kami perhatian Pemkot Surabaya utamanya dari Dinas Kesehatan sangat kurang terhadap warga di wilayah kami,” pintanya.(hdi/cn05)