Probolinggo, cakrawalanews.co – Pemerintah kota Probolinggo melalui bagian Kesra menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS Kepada anggota rukun kematian dan penyulu agama.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Puri Manggala Bakti pemkot Probolinggo, Rabu (26/9/2018). Tampak hadir asisten wali kota Gogol Sudjaryo, staf ahli wali kota Paini, kabag Kesra Khoirul Anam serta nara sumber dari konsultan HIV/AIDS kota Probolinggo, Ike Yuliana.
Diawali dengan sambutan walikota Rukmini menyampaikan, acara sosialisasi ini di gelar dengan tujuan, cara merawat jenaza yang mengidap virus HIV/AIDS. Orang yang telah mengidap virus HIV/AIDS tidak akan menular melalui sentuhan, melainkan menular jika kena goresan dari hibungan badan.
“Jika ada sepasang suami istri yang mengidap HIV/AIDS, maka anak dari pasangan tersebut wajib di periksa, dinkes dan pukesmas sudah menyiapkan obat untuk meminimalisir serta pendektesian dini,” ucapnya.
Lebih lanjut Rukmini mengatakan, “Melalui sosialisasi ini pemkot memberi wawasan tentang segala sesuatu tentang HIV/AIDS, melalui poster, iklan di media masa dan sosialisasi ini dilakukan secara berkala agar masyarakat mengetahui bahaya HIV/AIDS dan menghindarkan diri dari segala kegiatan yang dapat berpotensi tertularnya HIV/AIDS,” jelasnya.
Sementara itu, dalam keaempatan yang sama Yuliana menegaskan bahwa para penderita HIV sebaiknya jangan dijauhi atau dikucilkan, karena mereka juga memiliki hak sosial yang sama seperti yang lain, yang perlu diwaspadai terlebih pada virusnya.
Fakta mencengangkan, provinsi Jawa Timur melaporkan, penderita AIDS terbanyak adalah di tahun 2016. Hasil tes HIV yang dinyatakan oleh provinsi yang dilaporkan, Jawa Timur (Surabaya) menempati urutan ke dua setelah DKI Jakarta.
“Tujuan pengendalian HIV/AIDS, antara lain menurunkan jumlah kasus baru serendah mungkin (target jangka panjang: zero new infection ), menurunkan tingkat diskriminasi serendah mungkin, menurunkan angka kematian yang di sebab kan oleh AIDS serendah mungkin,” tegasnya. (mj)