Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan RI, Ignatius Johan memuji Pakde Karwo yang terus bersemangat dan berkomitmen dalam memberikan berbagai kemudahan, khususnya dalam layanan transportasi bagi masyarakat Jatim. Sejak menjabat sebagai Menteri, pihaknya sudah empat kali meresmikan proyek di Jatim.
“Pakde Karwo ini memang “bertangan dingin”, selama saya menjadi Menteri, sudah empat kali saya bersama beliau mengadakan peresmian, pertama, peresmian Terminal baru Bandara Abdulrachman Saleh di Malang, kedua bersama Presiden meresmikan Kapal Ternak pertama di Indonesia di Bangkalan, ketiga, peresmian pelabuhan Tanjung Tembaga yang dikelola BUMD Pemprov, dan keempat Bandara ini. Saya heran, kok bisa ya? Ini pasti karena Gubernurnya yang hebat” pujinya.
Senada dengan Pakde Karwo, beroperasinya Bandara Harun Thohir diharapkan akan mempermudah masyarakat yang ingin menuju dan bepergian dari Pulau Bawean.
“Untuk sementara, dalam 1 minggu ada 2 kali penerbangan dari Surabaya-Bawean, dan Bawean-Surabaya, kedepan, saya akan carikan alokasi anggaran agar bisa seminggu 3 kali. Dan jika masyarakat disini mengijinkan, kita akan memperpanjang runway bandara dari 930 meter lebarnya 23 meter menjadi 1400 meter dan lebarnya 30 meter, sehingga bandara ini bisa dilandasi pesawat dengan kapasitas penumpang lebih besar, yakni 50 orang, saat ini kan hanya pesawat yang mengangkut 12 orang” ujarnya.
Jika runway 1400 meter terwujud, tentu harga tiketnya lebih terjangkau. Saat ini, harga tiket Bawean-Surabaya sebesr Rp. 242.200,- sedangkan dari Surabaya-Bawean sebesar Rp. 302.200,-. “Makin banyak penumpang, tentu harga bisa lebih ditekan, karena bayaran pilotnya kan sama saja meski penumpangnya banyak atau sedikit” ujarnya.
Terkait usul Pakde Karwo tentang pembangunan bandara di Pulau Kangean Madura, Ignatius menyatakan pihaknya siap mengakomodasi. “Saya akan akomodasi usul Gubernur terkait bandara di Kangean. Kita tidak ingin banyak bicara, tapi yang terpenting kita bisa berbuat sesuatu untuk kesejahteraan masyarakat” pungkasnya.(hms/cn01)