Surabaya, cakrawalapost.com -Bimbingan dan pengarahan pada orang tua pada setiap fase kehidupan anak yang kemungkinan mengalami trauma, bisa dilakukan dengan meminta bimbingan perawat
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo Suci Nurjanah, S.Kep.,Ns., M.kep, kepada Cakrawalapost.com, bahwa sebagai bagian dari tenaga professional perawatan kesehatan, perawat mempunyai peran yang cukup penting dalam membantu memberikan bimbingan dan pengarahan pada orang tua
Ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi orang tua dalam mencegah terjadinya kecelakaan pada anak. Begitu juga pada makanan dan minuman yang berguna dalam memenuhi kebutuhan nutrisi serta pemenuhan kebutuhan istirahat tidur anak. Bentuk antisipasi ini secara keseluruhan berguna dan sangat penting dalam menyeimbangkan kebutuhan anak dan untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Beberapa contoh bimbingan antisipasi kepada orang tua berdasarkan usia anak. Untuk usia bayi 0-1 tahun, pada masa ini orang tua fokus pada pemerian nutrisi atau ASI dan pemberian makanan pendamping asi di usia diatas 6 bulan.
Edukasi terkait bimbingan atisipasi yang diberikan perawat bisa jadwal pemberian asi dan cara menyusui yang benar serta cara menyedawakan bayi saat gumoh untuk mencegah adanya asiprasi.
Pada usia 6 bulan keatas bayi mulai belajar merangkak, belajar duduk dan mulai belajar berdiri dan berjalan, bimbingan anstisipasi yang perlu ditekankan pada orang tua yang memliki bayi usia tersebut adalah tidak meninggalkan anak saat tidur yang menggunakan dipan tinggi, karena resiko terjatuh yang bisa menyebabkan trauma kepala.
Pastikan anak belajar merangkak dan berjalan pada tempat yang aman misalnya laintai tidak licin, tidak meletakan bahan2 kimia berbahaya yang dapat dijangkau anak, tidak menaruh atau meletakan sumber panas yg dapat di jangkau oleh anak.
Usia balita 1-3 tahun.
Pada usia ini anak cenderung lebih suka bermain yang melibatakan otot bantu besar, seperti bersepedah bermain, memanjat. Edukasi terkait bimbingan antisipasi pada usia ini adalah mengajarkan orang tua untuk mengajari anaknya adab nyebrang jalan, bersepeda dengan hati-hati, tidak melukai teman sepermainan serta orang tua menyediakan alat-alat bermain yang tidak membahayakan.
“Contoh tidak membelikan petasan, kembang api dll. Orang tua juga perlu waspada jika saat anak bermain di kolam renang. ” tuturnya
Lebih lanjut Suci mengatakan edukasi bimbingan antispasi kepada orang tua yang optimal maka akan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orangtua terkait resiko-resiko cidera dan kecelakaan anak dalam proses tumbuh kembang.
Saat orang tua paham akan resiko-resiko tersebut maka orang tua mampu mencegah atau mengedalikan resiko tersebut terjadi pada anaknya sehingga anak mampu bermaian untuk mencapai tahapan tumbuh kembang yang optimal. (kurniawan)