Surabaya, cakrawalanews.co – Langkah pengembangan usaha dengan memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sirya sembada Kota Surabaya, mendapat dukungan dari Komisi B DPRD Kota Surabaya.
Komisi yang membidangi keuangan dan perekonomian ini menilai inovasi bisnis yang dilakukan oleh PDAM ini merupakan sebuah gebrakan yang sangat berani dan jeli.
“Kami sangat mensuport langkah itu. Ini menjadi gebrakan karena, rencana tersebut sudah lama digaungkan namun bisa direalisasikan oleh PDAM saat ini,” ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno kepada media, Jumat (06/01/2022).
Anas menilai PDAM ini sangat jeli melihat peluang bisnis dalam rangka pengembangan usaha. “ Meskipun ini bersifat trial namun, mereka (PDAM;red) sudah bisa memetakan target pemasarannya yakni instansi dilingkup Pemkot dan sekolah-sekolah” sebut Anas.
Politisi PDIP ini lantas menambahkan jika, dalam pelaksanaan pengembangan usaha AMDK ini nantinya PDAM harus bisa memastikan dan menjamin mutu dan kualitas dari bahan baku produknya, kemudian sasaran market.
Kemudian, harus bisa menciptakan brand yang memiliki daya saing dengan produk sejenis serta bisa memperhitungkan harga produknya.
“Meskipun sementara masih menargetkan pasar di kalangan terbatas seperti instansi Pemkot dan sekolah. Kedepan harus bisa dijual secara bebas,” ulasnya.
“Jika itu bisa dilakukan maka, akan menjadi nilai tersendiri bagi kota Surabaya,” harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya tengah menyiapkan pengembangan bisnis dengan merambah bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) di tahun 2023.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Arief Wisnu Cahyono menegaskan, jika saat ini pengembangan bisnis air minum dalam pengemasan tersebut sudah disiapkan dan juga melibatkan pihak perguruan tinggi.
“Kalau untuk air minum dalam kemasan sebenarnya pengembangan bisnis saja. Studinya sudah dengan ITS dan tahun ini sudah kita siapkan,”ungkap Arief, seusai rapat dengar pendapat di komisi B DPRD Kota Surabaya, Rabu (04/01/2023) lalu.
Arief optimis jika pengembangan usaha tersebut bisa berjalan di tahun ini. Ia pun memproyeksikan bahwa pemenuhan kebutuhan air di lingkungan pemerintah kota Surabaya baik di kantor dinas, sekolah dan lainnya masih menggunakan air minum dalam kemasan dengan merek umum.
“Ini bukan bisnis utama, hanya untuk inovasi kemudian, jika saat ini kita lihat di perintah kota, di sekolah membeli air minum dalam kemasan bukan dalam merek milik PDAM, jadi kita proyeksikan untuk masuk disitu,”paparnya.
“sementara kita terbatas. Kami tidak berani punya target yang besar karena bisnis air ini sebenarnya bukan bisnis terhadap airnya tetapi, lebih banyak ke bisnis terhadap distribusi ke rantai suplai”, timpa Arief.
Produknya nanti kata Arief akan berupa kemasan botol dan galon dan menggunakan bahan baku dari sumber Umbulan. “Bentuknya nanti botol dan galon. Kemudian air bakunya adalah air dari sumber Umbulan bukan air dari sungai. Target tahun ini, semester kedua Insyaallah,”pungkasnya.