cakrawalanews.co – Ketika semangat dibalut dengan tekad yang kuat dan kemudian berkolaborasi dengan kesempatan maka, hal itu bisa saja merubah sebuah cerita hidup seseorang.
Begitu pula perjalanan Ahwan Nur Agustin (21) mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pemuda yang tinggal di pinggiran kota Surabaya ini menginspirasi banyak pemuda lain di Surabaya karena, ia mampu menunjukkan bahwa meskipun dirinya tinggal dipinggiran kota dan dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Namun, dirinya mampu mengenyam pendidikan tinggi dan bersiap mewujudkan mimpi menjadi usahawan yang mampu membuka lapangan pekerjaan di Surabaya kelak.
Ahwan adalah panggilan bagi Ahwan Nur Agustin, anak nomor dua dari dua bersaudara ini sudah menghadapi tantangan besar diusianya yang masih muda. Namun, berkat program Beasiswa Pemuda Tangguh yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Surabaya, ia berhasil merajut asa untuk meraih pendidikan tinggi demi masa depan yang lebih baik.
Ahwan saat ini tinggal bersama ibunya di Kawasan Benowo, Surabaya. Sang kakak yang kini mengambil kendali menjadi tulang punggung keluarga harus berkerja merantau di luar kota sejak Sang ayah meninggal dunia pada tahun 2023 lalu.
“Saya hanya tinggal bersama ibu saja di Benowo. Kakak saya kerja merantau,” tutur Ahwan memulai wawancara di sebuah kedai kopi di Kawasan Putat Jaya, Jumat (08/11/2024) menjelang waktu Mahgrib.
Ahwan saat ini sedang magang disalah satu usaha UMKM batik di Kawasan Putat Jaya, kegiatan magang tersebut sebagai pemenuhan tugas perkuliahannya di fakultas yang ia dalami yakni fakultas ekonomi dan bisnis, di Kampus yang ada di Kawasan Ketintang Surabaya Selatan tersebut.
Ahwan dengan pelan-pelan mulai mengurai cerita, dimana semasa hidupnya Sang ayah yang dahulu bekerja sebagai sopir truk memiliki penghasilan tak menentu. Kala itu cerita Ahwan, Sang ayah yang hanya lulusan SMP ini harus bekerja keras bahkan, tak jarang ia mengetahui jika uang untuk membayar kuliahnya itu hasil dari pontang-panting mencari hutangan. Sebab, di awal ia masuk kuliah ia belum mendapat beasiswa Pemuda Tangguh tersebut.
“Ayah dulu sering pontang-panting. Selalu berusaha walaupun penghasilan tidak pasti. Kadang, harus pinjam untuk bayar kuliah saya,” kenang Ahwan dikala masa sulit itu seraya melempar senyum meski, terlihat jelas rasa sedih itu sengaja ia sembunyikan diraut wajah yang tersorot lampu kedai.
Perekonomian keluarga yang sulit dan pendidikan orang tua yang tak tinggi membuat Ahwan semakin sadar akan pentingnya pendidikan tinggi. Sang ayah hanya lulusan SMP sementara, ibunya hanya lulusan SD. Kenyataan tersebut membuat Ahwan bercita-cita untuk memutus rantai keterbatasan pendidikan yang dialami orang tuanya itu. Keinginannya untuk menyelesaikan kuliah pun semakin kuat menancap kokoh didalam sanubarinya.
“Saya ingin membuktikan bahwa, wanita juga harus sekolah tinggi agar bisa membuka lebih banyak kesempatan. Saat ini lulusan SMA di Indonesia kurang bisa mendapat lapangan pekerjaan. Saya semakin mantap untuk melanjutkan pendidikan demi kehidupan yang lebih baik,” tuturnya sembari melempar pandangan ke rekan sekampusnya, Dea namanya, mahasiswa asal Tulungagung Jawa Timur yang menemani Ahwan memenuhi permintaan wawancara cakrawalanews.co.
Beasiswa Pemuda Tangguh tidak hanya memberikan bantuan finansial untuk kuliah, tetapi juga membuka kesempatan bagi Ahwan dan rekan-rekan penerima lainnya untuk mengembangkan diri. Salah satu program dalam beasiswa ini adalah kewajiban untuk menjadi asisten mahasiswa dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar. Ahwan kini turut mengajar di balai RW membantu program “ngaji dan sinau bareng”. Sinau dan ngaji bareng di balai RW adalah program besutan Pemerintah Kota Surabaya yang dibuat untuk memfasilitasi belajar bagi anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya.
“Kami mengajar adik-adik di balai RW. Program ini bukan hanya membantu mereka tapi, juga melatih saya agar lebih bertanggung jawab,” jelasnya.
Selain itu, Ahwan mendapat pelatihan keterampilan seperti public speaking, kewirausahaan, serta kesempatan mengikuti berbagai acara kampus. Program-program ini memperkaya pengetahuan dan melatih Ahwan menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan memiliki koneksi yang luas.
Sebab, berkat beasiswa ini, Ahwan juga memiliki kesempatan menambah jaringan dan menambah penghasilan. Setiap ada kegiatan atau acara, ia dan teman-teman penerima beasiswa lainnya diperbolehkan membuka tenant kecil untuk menjajakan produk dan jasa.
“Jadi kami punya tambahan penghasilan, dan bisa belajar bisnis secara langsung,” tambahnya.
Dengan segala dukungan ini, Ahwan semakin optimis dalam mengejar cita-citanya menjadi seorang wirausahawan. “Saya ingin menjadi entrepreneur agar bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Surabaya,” tuturnya penuh harap.
Ahwan menyadari bahwa, pendidikan dan pelatihan yang diperoleh merupakan investasi besar untuk mencapai tujuan tersebut.
Ahwan juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain yang menerima Beasiswa Pemuda Tangguh agar, memanfaatkan kesempatan dengan maksimal dan selalu aktif dalam kegiatan pendampingan. “Kalau bisa, para penerima beasiswa jika tengah pendampingan di balai RW harus lebih aktif. Ke depannya, pemberian beasiswa harus lebih selektif agar, lebih tepat sasaran karena, masih banyak yang membutuhkan,” pesannya.
Dengan dukungan keluarga, semangat belajar dan kesempatan yang ia peroleh, Ahwan kini berjalan tegak menuju masa depan yang ia cita-citakan. Meskipun kehilangan tulang punggung keluarga di masa sulit, ia tidak gentar. Justru beasiswa ini, ia anggap sebagai amanah yang harus ia jaga dengan sepenuh hati.
“Saya punya tanggung jawab, dan saya tidak akan berhenti di tengah jalan. Saya akan terus berusaha menjadi yang terbaik,” tekadnya.














