Ini Lokasi Penukaran Uang Baru

oleh -224 Dilihat

Surabaya, cakrawalanews.co – Bank Indonesia (BI) Jawa Timur bersama Bank Umum, baik Bank BUMN, Bank Pemerintah maupun Swasta serta BPR, membuka lebih dari 600 outlet penukaran uang. Outlet dibuka di masing-masing bank dengan memasang spanduk informasi penukaran.

Khusus penukaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur dimulai tanggal 6 – 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan kegiatan penukaran bersama 11 bank di lapangan Makodam V Brawijaya diselenggarakan pada  tanggal 13 – 22 Juni 2017, setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis, mulai pukul 09:30 s.d 12:00.

Sebanyak 11  Bank Umum yang terlibat dalam kegiatan penukaran bersama, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bank Syariah Mandiri, BCA, Bank Permata, Bank Muamalat, Bank Maspion, Bank Jatim, dan Maybank.

Tujuan dari penyelenggaran kegiatan ini adalah meningkatkan pelayanan Bank Indonesia dan perbankan kepada masyarakat sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memerlukan pecahan uang kecil dan pecahan uang baru di momentum ramadhan dan lebaran. Pada layanan penukaran bersama, masyarakat yang menukar uang pecahan kecil dilayani tanpa dipungut biaya (Gratis) dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

Mengingat kebutuhan masyarakat cukup tinggi, maka Bank Indonesia menggunakan paket maksimal penukaran sebesar Rp 3.700.000 per orang. Rincian pecahan sebagai berikut uang pecahan Rp20.000  sebanyak 100 lembar atau senilai Rp 2.000.000, uang pecahan Rp10.000 sebanyak 100 lembar senilai Rp1.000.000, uang pecahan Rp5.000 sebanyak 100 lembar senilai Rp500.000, dan uang pecahan Rp2.000 sebanyak 100 lembar senilai  Rp200.000.

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penukaran di outlet penukaran yang resmi dan menghindari melakukan penukaran pada jasa penukaran yang berada di pinggir jalan. Masyarakat juga diimbau selalu cermat dan teliti dalam menerima uang hasil penukaran terutama jika menggunakan layanan penukaran yang tidak resmi (bukan dari Bank Indonesia atau Perbankan) untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu.

Masyarakat harus memahami dan menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) dalam bertransaksi yang menggunakan uang tunai. Selain itu, untuk menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah besar, masyarakat diharapkan untuk menggunakan alat pembayaran non tunai baik APMK (alat pembayaran menggunakan kartu) maupun uang elektronik dalam bertransaksi khususnya selama periode Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017. (wak)