DPRD Jatim Minta Ada Perbaikan Kelaikan Ruas Jalan di Balengbendo Sidoarjo

oleh -107 Dilihat
Wakil Ketua komisi D DPRD Jatim, Hammy Wahjunianto

Surabaya,cakrawalapost.com – – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta dan berharap kepada agar ada peningkatan dan perbaikan kelaikan jalan nasional di ruas Balengbendo dan By pass Sidoarjo.
Di dua jalur tersebut, telah sering terjadi kecelakaan bahkan pada Senin (10/9) Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan empat kendaraan mobil secara beruntun di Balongbendo Sidoarjo.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Hammy Wahyunianto ditemui di DPRD Jatim, Jumat (14/9) mengatakan bahwa dua jalur tersebut terutama di by pass Krian memang rawan terjadi kecelakaan. Karena itu para pemangku kepentingan harusnya menjadikan pelajaran berharga setiap kejadian kecelakaan lalu lintas supaya tak terulang kembali di kemudian hari.
Menurut Hammy, kondisi ruas jalan nasional dan provinsi khususnya di kawasan by pass Krian hingga Tarik Balongbendo Sidoarjo banyak yang bergelombang karena banyaknya truk pengangkut sirtu yang melebihi tonase untuk memenuhi kebutuhan proyek jalan tol sehingga tingkat kemaantapan jalan menjadi turun.
“Kami sudah seringkali menyampaikan kepada Dinas PU Bina Marga Jatim, maupun Kementerian PUPR agar meningkatkan tingkat kemantapan jalan nasional khususnya di jalur yang rawan terjadi kecelakaan. Sebab penyelenggara pemerintah harus bisa menjamin warga pengguna jalan,” ujarnya.
Percepatan tingkat kemantapan jalan sangat diperlukan, mengingat sebentar lagi memasuki musim penghujan. Diantara ruas jalan yang perlu segera diperbaiki adalah jalur Bojonegoro ke Nganjuk yang kondisinya rusak parah. “Bulan Desember hingga Januari itu puncak musim hujan kalau tak diperbaiki sekarang pada musim hujan bisa bertambah parah,” jelasnya.
Ia menduga, laka lantas di Balongbendo lebih dikarenakan pengemudi minibus kurang hati-hati dan tidak menguasai medan, sehingga nekad melaju cepat padahal kondisi jalan bergelombang. “Disiplin pengemudi dan mematuhi tata tertib di jalan harus diperhatikan, sehingga kejadian laka lantas bisa diminimalisir,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada pemilik kendaraan umum maupun pribadi supaya senantiasa memperhatikan kondisi kelaikan kendaraan sebelum bepergian. Sedangkan bagi petugas uji kir juga diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik karena banyak laporan uji kir dilaksanakan hanya formalitas bukan sesuai standart ram cek seperti speedometer, rem, ban dan lain-lain.
“Walaupun dalam kasus di Balongbendo, kesalahan ada di pihak pengendara minibus tapi kondisi kelaikan bus yang terlibat laka juga perlu cek. Sebab sekarang ini banyak bus yang cashingnya saja baru tapi mesinnya lama sehingga tingkat kelaikan jalan kerap diabaikan,” pungkas Hammy. (pca/p/jn)