“Tahun lalu dan tahun ini, Alhamdulillah ada perwakilan dari Surabaya. Tahun lalu yang putri, sedangkan tahun ini yang putra,” imbuhnya.
Tak mudah untuk sampai di titik ini. Dari seleksi awal, Arka harus melewati berbagai tahapan mulai dari administrasi, tes wawasan kebangsaan, hingga tes intelegensi umum. Fisik dan mentalnya juga diuji habis-habisan melalui tes Samapta—lari, push up, sit up, hingga baris-berbaris.
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Bakesbangpol Kota Surabaya, A. Daya Prasetyono, menjelaskan ketatnya proses seleksi yang harus dijalani.
“Di tahun ini, seorang pelajar dari Kota Surabaya, yaitu Arka Bintang Isadkauthar, berhasil lolos seleksi Paskibraka Nasional,” ujar Daya, sapaan akrabnya.
“Setelah serangkaian tes fisik, tahapan wawancara menjadi penentu nilai akhir. Arka berhasil menduduki peringkat kedua di tingkat kota. Dari Surabaya, dua pasang peserta (dua putra dan dua putri) yang menduduki peringkat satu dan dua dikirim untuk mengikuti seleksi di tingkat Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.
Di tingkat provinsi, Arka kembali bersinar. Ia masuk tiga besar terbaik dan akhirnya dinyatakan lolos ke seleksi nasional. Dari ratusan peserta seluruh Indonesia, hanya 100 terpilih (50 putra dan 50 putri), dan Arka ada di antaranya.













