Surabaya, cakrawalanews.co – Wakil ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti memberikan sejumlah catatan terkait pencairan bantuan oleh Pemkot Surabaya pada 1.158 nelayan.
Dimana menurutnya, ada banyak pula petani tambak di wilayah pesisir kota yang belum tercover, karena mereka juga teridentifikasi sebagai pekerja sektor perikanan.
“Mereka juga terdampak dan semestinya terlindungi dan terbantu,” kata alumnus Statistik ITS ini.
Menurut Reni, dalam dua -tiga tahun ke depan, Pemkot Surabaya harus punya startegi komprehensif untuk mengembangkan sektor nelayan dari hulu ke hilir.
“Kita punya garis pantai mulai perbatasan Sidoarjo sampai Gresik. Berapa jumlah nelayan, petambak yang bisa dikembangkan potensinya, ” kata legislator PKS tiga periode ini.
Untuk itu Reni mendorong Pemkot untuk membikin program pengembangan nelayan Surabaya dengan menggandeng stakeholder yang ada.
“Silakan konsultasi dengan pihak Pemprov, misalnya, mereka ada banyak program yang menggarap potensi laut dan pengembangan UKM yang kita Surabaya tidak punya. Atau sinergi dengan tetangga sebelah seperti Sidoarjo atau Gresik atau Pasuruan yang punya industri laut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bantuan sosial berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu yang diberikan kepada seluruh nelayan, yakni 1.158 orang.
Sebelumnya, total kuota nelayan adalah 1.190 yang kemudian dilakukan verifikasi di lapangan menjadi 1.158 nelayan. “Yang tidak lolos verifikasi dikarenakan ada yang meninggal dunia dan beralih profesi,” kata Antiek.
Pelaksanaan penyaluran bantuan sosial ini digelar mulai 9-13 Desember 2022 mendatang. Selanjutnya, untuk 8 unit bantuan perahu atas hasil usulan Musrenbang yang diberikan kepada 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berada di Kecamatan Benowo dan Asemrowo. Serta, 2 unit bantuan alat pembuat kerupuk yang diberikan kepada 2 KUB di Kecamatan Mulyorejo, sebagai upaya untuk pemberdayaan istri nelayan.
“Contoh pemberdayaan nelayan di kecamatan yang lain bentuknya bermacam-macam, seperti di Kecamatan Bulak diberikan bantuan perahu wisata. Tidak diberikan dalam bentuk uang tunai tetapi diberikan bantuan melalui alat-alat yang dibutuhkan nelayan,” ujar dia
Ia menjelaskan bahwa tujuan pemberdayaan nelayan adalah untuk meningkatkan pendapatan, selain memberikan bantuan pihaknya turut melakukan pendampingan dan melakukan pemantauan.
“Apakah dengan bantuan ini ada nilai tambahnya dan ada berapa banyak penambahannya, itu yang harus kami cek,” jelas dia.