Sidoarjo, Cakrawalanews.co– Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali memantau serius penyaluran bantuan sosial (bansos) Covid-19 kepada masyarakat. Dirinya turun langsung untuk menyerahkan sendiri bantuan tersebut kepada warga yang berhak di tiga desa di Kecamatan Krembung, Kamis (28/10). Tiga desa tersebut yakni Desa Waung, Desa Kedungrawan, dan Desa Cangkring.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut menyebut kehadirannya untuk memastikan bansos diterima masyarakat dengan tepat sasaran. Utamanya masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
Dia meminta masyarakat untuk melapor bila belum menerima bansos yang disalurkannya. Laporan tersebut bisa melalui desanya masing-masing.
Gus Muhdlor juga meminta masyarakat tidak mempunyai pikiran jelek bila belum mendapatkan bansos. Dikatakannya, sumber bansos bermacam-macam. Mulai dari pemerintah pusat lewat Kementerian Sosial maupun pemerintah provinsi dan kabupaten. Masyarakat tidak perlu khawatir tidak mendapatkannya jika memang berhak.
“Kalau ada rumah tidak pernah mendapatkan bansos, njenengan bilang ke pak lurah. Nanti saya kirim langsung dari kabupaten,” ujar bupati.
Gus Muhdlor meminta masyarakat tidak sungkan untuk menyampaikan bila memang belum mendapatkan bansos. Laporan seperti itu akan segera ia tindaklanjuti. Menurutnya hal seperti itu sudah menjadi tugas dirinya maupun camat sebagai pelayan masyarakat.
“Sampean tidak perlu sungkan ke pak camat ataupun ke pak lurah karena kami bupati dan wakil bupati, pak camat semuanya itu sebenarnya tugasnya melayani masyarakat,”ucapnya.
Gus Muhdlor juga meminta kepala desa untuk kembali menvalidasi data masyarakat yang berhak menerima Bansos Covid-19. Hal tersebut penting agar bansos yang dapat diterima merata di masyarakat. Selain juga untuk menepis anggapan penerima bansos hanya orang-orang itu saja.
Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor sekaligus berpesan kepada masyarakat untuk mengikuti vaksin Covid-19. Dikatakannya vaksin dapat melindungi masyarakat dari virus. Menurutnya, survei membuktikan 92 persen warga yang meninggal akibat Covid-19 belum divaksin. Sementara orang yang sudah divaksin lalu meninggal akibat Covid-19 hanya 8 persen saja.
“Tugas kita juga memastikan vaksin ini selesai agar semua sehat dan normal semuanya,” pungkas Gus Muhdor. (anto)