Surabaya, cakrawalanews.co – Teknologi digital terus melaju dengan cepat dan menawarkan manfaat yang semakin besar bagi masyarakat Indonesia. Memasuki era industri 4.0, pemanfaatan teknologi dalam berwirausaha di Indonesia mengalami perkembangan yang masif.
“Tiga tahun kedepan ruang kerja akan dikuasai oleh tenaga millenial. Di tangan mereka inilah pemanfaatan teknologi digital melaju cepat, terutama dalam berwirausaha,” ujar Head Indirect Sales Enterprise XL Axiata, Agnes Pramasurya, disela pelatihan pemanfaatan teknologi digital untuk kalangan perempuan Jawa Timur, yang mengambil tema ‘Sister UKM Go Online’, Sabtu (12/10).
Agnes juga mengungkapkan, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis pada 2018 memperlihatkan, bahwa tingkat pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total populasi, dan diperkirakan masih terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun selanjutnya melihat masifnya pertumbuhan teknologi saat ini.
Pemanfaatan teknologi digital dalam berwirausaha, lanjut Agnes, salah satunya dilakukan melalui media sosial. Namun Agnes meminta agar pemakaian media sosial ini dilakukan secara berhati-hati.
“Harus berhati-hati dalam memakai media sosial, apalagi bagi mereka yang baru merintis usaha. Jangan sampai kepercayaan kastamer hilang hanya karena postingan di media sosial,” tegasnya.
Senada, Riski Hapsari, Owner Koleksikikie, juga meminta mereka yang memanfaatkan media sosial untuk berwirausaha agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, image yang positif harus dibangun untuk mendapat kepercayaan dari kastamer.
“Jangan terpancing untuk hal-hal yang negatif di medsos, misalnya nyinyir yang sekarang sedang marak di medsos. Lebih baik posting hal-hal yang menginspirasi, ataupun hal-hal yang menarik dari produk yang kita jual,” ujar Riski, saat dijumpai Basra dalam kesempatan yang sama.
Riski juga menuturkan pentingnya kreativitas dalam bermedia sosial. Semakin kreatif seseorang maka semakin menarik perhatian banyak orang.
“Bahasa-bahasa yang dipakai dalam postingannya harus kreatif, orang kan jadi seneng bacanya. Sehingga nantinya postingan dari kita akan selalu ditunggu-tunggu pembaca. Ini bisa jadi salah satu strategi marketing kita berwirausaha,” imbuhnya.
Bagi mereka yang ingin mulai berwirausaha, namun masih bingung menentukan usaha apa yang akan dilakukan. Menurut Riski dapat dilakukan dengan apa yang menjadi kegemarannya. Misalnya bagi mereka yang menyukai aksesoris, dapat berjualan aksesoris.
“Memulai usaha bisa dari hobi, dari apa yang kita sukai. Jangan pernah takut nyoba, mungkin produk yang akan kita jual sudah ada di pasaran, tapi seiring berjalannya waktu baru akan terlihat ciri khas dari produk kita,” tukas Riski.
Peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut adalah UKM Perempuan dari area Surabaya dan sekitarnya. Surabaya merupakan kota kedua setelah sebelumnya diadakan di Kota Malang akhir Agustus lalu dengan tema yang berbeda. Untuk kota selanjutnya akan diadakan di Semarang dan Bali dengan tema yang sesuai dengan kebutuhan UKM di area tersebut.
Program Sisternet terus berupaya untuk menjadi pelopor dalam menginisiasi solusi bagi banyak permasalahan sosial yang berkaitan dengan pemberdayaan wanita Indonesia. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjembatani kesenjangan digital yang dianggap dapat menjadi akses bagi para perempuan Indonesia untuk terus maju.(rur)