Surabaya,cakrawalanews.co – Keberadaan kereta api pengangkut pasir atau hasil tambang mulai diperhitungkan kembali keberadaannya dan kegunaannya di Jatim sebagai moda transportasi pengganti truk. Pasalnya pengangkut truk pasir di Lumajang ini bisa berdampak pada rusaknya jalan penghubung antar kota.
Anggota Komisi D DPRD Jatim, M Satib di DPRD Jatim, Kamis (24/10) mengatakan pihaknya berharap Dinas Perhubungan (Dishub)Jatim untuk mengkalkulasi besaran biaya angkut truk pengangkut pasir atau hasil tambang dan besaran anggaran yang digunakan memperbaiki jalan rusak akibat dilalui truk pengangkut tersebut.
“Saya mengambil contoh di Lumajang dimana keberadaan truk pengangkut pasir yang melewati jalan dengan beban berat yang lebih dan berdampak rusaknya jalan. Ini sangat memprihatinkan sekali,”ungkapnya.
Satib menjelaskan, berdasar hal itu pihaknya mengusulkan untuk dihidupkan kembali kereta api pengangkut pasir atau hasil tambang yang sudah lama mati. “Jalur relnya sudah ada sehingga bisa dihidupkan kembali. Selain di Lumajang dan Jember diwilayah lain yang ada tambang pasir atau tambang lainnya juga ada jalur rel kereta api tersebut. Kalau dihidupkan tentunya tak akan merusak jalan yang ada,”jelas pria asal Jember ini.
Ditambahkan Satib, untuk realisasi tersebut, dalam beberapa hari ke depan, saat hearing dengan pihak Dishub Jatim akan disampaikan usulan tersebut. “Tentunya dengan dihidupkan kereta api tersebut bisa mengurangi biaya anggaran perbaikan jalan dan tentunya biaya tersebut bisa dialihkan untuk program lain yang lebih mengena untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” pungkasnya. (jnr/wan)