cakrawalanews.co – Di balik kemeriahan Lebaran, terdapat tradisi unik yang selalu dinanti-nanti, yaitu pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Bagi banyak orang, THR menjadi simbol kebahagiaan dan berbagi di momen istimewa ini. Namun, tahukah Anda dari mana tradisi THR ini berasal?
Sejarah Singkat THR:
Akar tradisi THR dapat ditelusuri hingga era kolonialisme Belanda di Indonesia. Pada masa itu, para pegawai negeri Hindia Belanda (Pamong Pradja) menerima gaji ke-13 atau “traktement” menjelang Lebaran. Tradisi ini kemudian dikenal sebagai “uang pesangon” atau “uang lebaran”.
Perkembangan Tradisi THR:
Tradisi pemberian THR gradually berkembang dan meluas ke berbagai sektor. Pada tahun 1951, Perdana Menteri Soekiman Wirjosandjojo menginisiasi pemberian “uang persekot” kepada para Pamong Pradja untuk membantu mereka dalam menyambut Lebaran.
Seiring waktu, tradisi THR menjadi bagian integral budaya Lebaran di Indonesia. Tak hanya pegawai negeri, karyawan swasta, pengusaha, dan bahkan masyarakat umum pun turut memberikan THR kepada sanak saudara, tetangga, dan karyawan.
Makna Dibalik Tradisi THR:
Tradisi THR bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dan rasa syukur di momen Lebaran. Memberi THR merupakan bentuk penghargaan, perhatian, dan solidaritas kepada sesama.
Bentuk dan Jumlah THR:
Bentuk dan jumlah THR bervariasi, tergantung pada kemampuan dan kebiasaan masing-masing. THR biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai, namun bisa juga berupa bingkisan atau barang lainnya.
Kontroversi dan Tantangan:
Meskipun tradisi THR sudah mengakar kuat, terdapat beberapa kontroversi dan tantangan yang menyertainya. Salah satunya adalah anggapan bahwa THR menjadi beban bagi pemberi, terutama bagi pengusaha kecil.
Masa Depan Tradisi THR:
Terlepas dari berbagai kontroversi, tradisi THR diprediksi akan tetap lestari di Indonesia. Tradisi ini telah menjadi bagian integral budaya Lebaran dan memiliki makna sosial yang penting.
Tradisi THR merupakan warisan budaya yang kaya makna dan nilai sosial. Tradisi ini telah mengalami evolusi panjang dan terus berkembang hingga saat ini. Memahami asal usul dan makna di balik tradisi THR dapat membantu kita untuk melestarikan dan menghargainya. (res)