Cakrawalanews.co – Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu hari raya yang paling penting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini tidak hanya dirayakan dengan berbagai tradisi dan ritual, tetapi juga dengan hidangan-hidangan khas yang memiliki makna mendalam.
Selain makanan khas, perayaan Imlek juga identik dengan dua legenda yang terkenal, yaitu legenda Nian dan legenda Dewa Cai Shen.
Legenda Nian
Legenda Nian menceritakan tentang makhluk buas yang hidup di pegunungan pada zaman dahulu. Makhluk buas ini bernama Nian, dan ia suka memakan hewan ternak dan manusia.
Suatu hari, seorang kakek tua datang ke sebuah desa yang sering diserang oleh Nian. Kakek tua tersebut berjanji kepada penduduk desa bahwa ia akan mengusir Nian.
Pada malam Tahun Baru Imlek, kakek tua tersebut menyalakan petasan dan mengenakan pakaian merah. Ia juga menggantung spanduk merah di pintu setiap rumah di desa.
Nian yang takut dengan warna merah dan suara petasan, akhirnya tidak berani menyerang desa tersebut. Sejak saat itu, perayaan Tahun Baru Imlek selalu dirayakan dengan menyalakan petasan dan menggantung spanduk merah.
Legenda Dewa Cai Shen
Legenda Dewa Cai Shen menceritakan tentang seorang pejabat yang jujur dan dermawan pada zaman dahulu. Pejabat tersebut bernama Cai Shen, dan ia sangat dihormati oleh rakyatnya.
Setelah meninggal dunia, Cai Shen diangkat menjadi dewa pelindung kekayaan. Ia dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan kemakmuran bagi umat manusia.
Pada perayaan Tahun Baru Imlek, umat Tionghoa biasa berdoa kepada Dewa Cai Shen untuk memohon keberuntungan di tahun yang baru. Mereka juga biasanya memasang gambar Dewa Cai Shen di rumah atau tempat usaha mereka.
Kedua legenda tersebut masih terus diyakini oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini. Legenda-legenda tersebut menjadi bagian penting dari perayaan Tahun Baru Imlek, dan menjadi simbol harapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.(*)