cakrawalanews.co,- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mencatat sepanjang tahun 2023 kasus kebakaran di kota Surabaya didominasi oleh non pemukiman, yakni diakibatkan oleh fenomena El-Nino, dimana bencana kebakaran terjadi di lahan terbuka.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani mengatakan, selama tahun 2023 tercatat 793 kasus kebakaran telah ditangani oleh DPKP Surabaya. Di antaranya, 121 penanganan kebakaran berasal dari bangunan, yaitu perumahan, industri, umum dan perdagangan. 18 penanganan kebakaran lainnya berasal dari kendaraan, dan 654 berasal dari non bangunan atau ruang terbuka seperti kebakaran alang-alang dan sampah.
Karenanya imbuh Rini, sosialisasi dan mitigasi terus dilakukan di lingkungan pemukiman, pendidikan, dan perkantoran.
“Dalam hal ini sosialisasi dan mitigasi terus dilakukan melalui rayon dan pos. Kami juga menyediakan kunjungan bagi wisata pemadam kebakaran cilik (Wisdamcil) bagi Paud dan TK. Serta memberikan pelatihan mitigasi kepada guru Paud,” kara Laksita Rini, Rabu (10/1/2024).
Dalam beberapa kasus, kebakaran yang terjadi di pemukiman berasal dari kelalaian masyarakat. Seperti aspek keselamatan di rumah, yakni konsleting listrik. Sedangkan saat tahun 2023 yang diakibatkan oleh El-Nino, bencana kebakaran terjadi di lahan terbuka. Seperti terbakar nya sampah dan ilalang di lahan terbuka.
“Misal bencana kebakaran di rumah adalah kebiasaan setelah mengisi daya handphone, charger tidak dilepas saat di rumah. Lalu kipas angin yang dibiarkan menyala terus, atau gas elpiji yang tidak di cek kembali,” jelasnya.
Selain itu, DPKP Surabaya juga melibatkan Kader Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran) dalam mengantisipasi dan menangani kebakaran di pemukiman. Sebab, peran warga sangat dibutuhkan dalam 3 menit pertama untuk mencegah membesarnya api jika terjadi kebakaran.
“Kader Madagaskar adalah yang paling terdekat yang selama ini sudah kita lakukan pengembangan kapasitasnya,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Laksita Rini menyampaikan kepada masyarakat lebih berhati-hati jika akan meninggalkan rumah. Karenanya, kesadaran masyarakat untuk menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) harus ditingkatkan.
“Seperti melakukan pengecekan pada kompor, elpiji, listrik, dan aspek keselamatan di rumah. Termasuk sampah, dan jangan membuang puntung rokok sembarangan,” pungkasnya. (hadi)