Surabaya, cakrawalanews.co – Pengerjaan revitalisasi pasar Kembang Surabaya yang diproyeksikan akan dilaksanakan pada bulan oktober mendatang mendapat respon positif Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya.
Komisi yang membidangi perekonomian, keuangan dan perizinan tersebut menilai jika revitalisasi di pasar Kembang tersebut sangat urgen.
“Kita ketahui semua bahwa Pasca musibah kebakaran tahun 2021 lalu, pasar ini belum melakukan perbaikan sama sekali. Padahal pasar ini memiliki peran yang besar sebagai sentra jajanan di kota Surabaya,” kata wakil ketua Komisi B, Anas Karno, sabtu (17/06).
Politisi fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya ini mengakui jika revitalisasi ini membutuhkan proses mulai dari perencanaan dan persetujuan alokasi anggaran melalui PAK.
“Salah satunya penyertaan modal yang dialokasikan sekitar Rp. 9 miliar dan ini nanti menunggu PAK,” sebutnya.
Saat ini lanjut Anas, Komisi B DPRD Surabaya bersama PD Pasar Surya, terus mematangkan rencana revitalisasi Pasar Kembang.
“Sebenarnya penyertaan modal sudah siap. Komisi B mendorong bisa di eksekusi setelah pembahasan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD tahun 2023,” terangnya.
Lebih lanjut Anas memaparkan jika, penyertaan modal tersebut, tak hanya untuk Pasar Kembang saja tetapi juga digunakan untuk merevitalisasi 3 pasar lainnya. Yaitu Pasar Kendangsari, Pasar Pucang dan Pasar Pabean.
Selain itu, Anas juga mendorong dalam revitalisasi nanti juga bisa memberikan dampak yang positif terhadap keberlangsungan pasar.
“Harus ada inovasi yang bisa satu nafas dengan pembangunan kota yang sudah melabelkan diri sebagai smart city. Maka kami mendorong supaya revitalisasi berdesign pasar tradisional semi moderen. Kenapa begitu, agar pasar tidak lagi kumuh. Melainkan menjadi pasar yang bersih, kering, nyaman dan aman. Namun tetap tidak menghilangkan unsur kearifan lokal,” jelasnya.
Anas pun berharap, supaya seluruh pasar yang dikelola PD Pasar Surya, bisq bertransformasi menjadi pasar tradisional semi moderen.
“Sampai sekarang pasar tradisional tetap menjadi jujugan masyarakat, karena harganya yang lebih murah dibandingkan pasar moderen, seperti mall atau supermarket. Ini kelebihan pasar tradisional,” ujarnya.
Menurut Anas, kedepannya pasar tradisional juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata belanja, karena kondisinya yang bersih, nyaman dan aman.
“Ini yang saya maksud sebagai pasar tradisional semi moderen,” terangnya.
Sementara itu Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang dilakukan di lokasi bekas kebakaran, terutama di lantai 2.
“Kita sudah mulai melakukan pembersihan di lokasi bekas kebakaran. Pembersihan dilakukan sambil menunggu penyertaan modal. Pembersihan dijadwalkan selesai pada Oktober, yang nantinya dilanjutkan dengan revitalisasi,” jelasnya seusai mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Surabaya, Jumat (16/06).
Agus menambahkan, pasca revitalisasi, Pasar Kembang akan diperuntukan bagi UMKM. Khususnya para pedagang berbagai jenis kue atau jajanan pasar, yang selama ini sudah menjadi trade mark Pasar Kembang.
“Ini selaras dengan semangat pak Wali kota Eri Cahyadi dan Komisi B, agar UMKM naik kelas,” tegasnya.
Menurut Agus, saat ini ada sekitar 200-an pedagang yang berjualan di Pasar Kembang.
“Nantinya kita tambah menjadi 600-an pedagang. Kita akan tata supaya tidak semrawut. Kita akan berkoordinasi dengan Komisi B terkait design penataan ini,” imbuhnya.
Sedangkan untuk revitalisasi 3 pasar lainnya akan dilakukan secara bertahap.
“Setelah Pasar Kembang selesai bergeser ke Pasar lainnya kemudian nanti juga ada pasar Kendangsari yang memerlukan perbaikan. Karena memang kondisinya bangunannya rawan. Jadinya tidak aman bagi pedagang maupun pengunjung,” pungkasnya.