Surabaya, cakrawalanews.co – Menghadapai Ramadhan dan Labaran 1438 H, Pertamina Marketing Operation Region V (Mor V) siap mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan LPG masyarakat utamanya di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
General Manager MOR V Herman, M Zaini di kantornya, Surabaya, Kamis (8/6) petang mengatakan, kesiapan ini dilakukan dengan tujuan agar kebutuhan BBM dan LPG untuk masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran 1348 H senantiasa terpenuhi dengan jumlah jumlah yang cukup.
Untuk memastikan BBM dan non BBM berjalan lancar pertamina membentuk satuan tugas (satgas) terhitung mulai 10 Juni hingga sampai 11 Juli 2017. Untuk stok, Pertamina memastikan BBM lebih dari cukup hingga 10 hari setelah lebaran.
Persiapan di sektor transportasi darat, diprediksi penyaluran BBM tertinggi pada Lebaran kali ini terjadi pada puncak arus mudik pada hari Jumat dan Sabtu 23 dan 24 Juni 2017. Namun sejak Senin 19-22 Juni telah terjadi peningkatan trend konsumsi BBM. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Sabtu dan Minggu 1 dan 2 Juli 2017.
Sementara penyaluran gasoil akan mengalami penurunan pada H-7 hingga sampai H+7 Lebaran seiring dilarangnya beroperasinya kendaraan berat.
Untuk wilayah di Jawa Timur konsumsi BBM diprediksi akan terjadi pada arus mudik pada 23 Juni 2017 sekitar 4013 KL/hari atau naik 14 persen dari konsumsi normal. Diprediksi pada arus bali Lebaran 1-4 Juli 2017 sebesar 4022KL/hari naik 15 persen dari penjualan normal.
Sedangkan untuk wilayah Bali peningkatan konsumsi BBM diprediksi terjadi seiring liburan Lebaran. Diprediksi konsumsi tertinggi BBM akan terjadi pada 23 Juni 2017 sebesar 4013 KL/hari nsik 14 persen dibanding hari normal. Sedangkan konsumsi tertinggi pada arus bali pada 3 Juli 2017 sebesar 4022 KL/hari naik 15 persen dari konsumsi normal.
Adapun untuk di wilayah NTB diprediksi konsumsi tertinggi pada arus mudik pada 23 Juni 2017 dengan konsumsi BBM sebesar 4013 KL/hari naik 14 persen dari konsumsi normal. Sedangkan konsumsi teringgi pada arus balik diprediksi akan terjadi pada 3-4 Juli 2017 sebesar 4022 KL/hari naik 15 persen dari konsumsi normal.
Dikatakannya, yang akan menjadi kendala biasanya BBM tidak terdistribusikan karena kondisi jalan saat mudik lebaran semua macet. ”Mudah-mudahan pada H -7 sudah nggak ada kendaraan truk di jalan raya,” katanya.
Menurutnya, prediksi kenaikan kebutuhan BBM 10 persen, Tapi pertamina telah menyiapkan antara 20-30 persen.
Pada antispasi Mudik Lebaran Pertamina juga bukan hanya menyiapkan BBM, tetapi turut menyiapkan angkutan bbm sehingga bisa terkaper semua SPBU bensin. Penambahan stok juga telah dilakukam untuk Madiun dan Malang. Untuk angkutan dipersiapkan hingga armada 30 .
Kesiapan yang dilakukan Pertamina MOR V Jawa Timur-Bali – NTB, selain menyiapkan penambahan stok, juga melakukan bebrapa upaya, yakni :
1. Untuk SPBU di jalur Strategis arus mudik/balik yang belum menyediakan layanan produk pertamax Series dan Pertamina DeX, diintruksikan menjual produk Pertamax Series dan Pertamina Dex dalam bentuk kemasan.
2.Kepada SPBU di jalur strategis dijalur mudik/balik akan diintruksikan untuk buka 24 jam dan menjaga ketahanan stok khususnya H-7 sampai H+7 Lebaran melalui penambahan Delivery Order.
3.Menambah 42 unit mobil tangki dengan total kapasitas 1.084 Kilo Liter.
4.Membentuk SPBU kantong di 6 titik SPBU wilayah Jombang, Nguling Probolinggo, Lumajang, Pakissaji Malang, Batu dan Belitar.
Persiapan Stok LPG
Berbeda dengan BBM, Khusus LPG sudah dipersiapkan sejak awal. Persiapan sudah dilakukan bertahap mulai menjelang puasa, menjelang Idul Fitri dan pasca Lebaran. Penambahan akan dilakukan bulan Juni sebesar 17 persen dari alokasi normal. Rata-rata komsumsi normal perbulan MOR V 110.902 Metrik ton perbulan, Jawa Timur 90.464 Metrik ton perbulan, Bali 14.480 Metrik ton perbulan, NTB 957 Metrik ton perbulan.
Pertamina dalam mengamankan pasokan LPG telah mengintruksikan semua SPBE dan Agen meningkatkan buffer stok LPG,menambah waktu pelayanan. Menyiapkan SPPBE kantong tersebar diwilayah Jawa Timur dan NTB, memastikan stok LPG di SPBU yang menjual LPG, sebagai antispasi jika ada pangkalan yang tutup pada hari lebaran karena mudik dan menambah waktu pelayanan.
Sedangkan dalam rangka antispasi untuk Avtur, walaupun di Bali tidak ada yang mudik juga telah dipersiapkan stok. Menurut Herman, alasan penambahan stok karena diprediksi Bandara Juanda Surabaya, Ngurah Rau Bali dan BIL Lombok terjadi peningkatan. Ditempat wisata kadang terjadi staknan seperti di Tretes dan Malang sudah di siapkan. Jadi sudah cukup di persiapkan.(wak)