Surabaya, cakrawalanews.co – Belum meratanya tersedianya sekolah negeri disetiap kawasan di Kota Surabaya nampaknya, menjadi salah satu faktor kurangnya daya tampung sekolah negeri bagi warga kota Pahlawan.
Kondisi tersebut dikeluhkan oleh warga saat mengikuti kegiatan Penjaringan Aspirasi Masyarakat, oleh Aning Rahmawati ST, Anggota DPRD Kota Surabaya, dari Partai PKS dengan menerapkan protokol kesehatan yanh sangat ketat.
Dalam agenda Reses Tahun Sidang Ketiga Masa Sidang Pertama Tahun 2021, yang digelar di Graha IT, di Jl Ahmad Yani, Jemursari, Selasa (19/10), Yudi salah satu warga yang mengikuti Reses mengaduh jika selama ini akses sekolah negeri bagi warga khususnya di Surabaya Timur masih sangat kurang.
“ Kami sangat ingin adanya sekolah negeri ditambah dikawasan Surabaya Timur, karena sangat sedikit disana sehingga kami selalu terbentur masalah zonasi, “ keluhnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh, Ira seorang ibu rumah tangga yang mengaku memiliki pengalaman tidak bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri lantaran terkendala zonasi. Selain itu pula Ira juga mengeluhkan terkait belum dibukanya sekolah sehingga selama ia harus membagi waktu antara mengurus rumah tangga dan menemani anak sekolah.
“ kapan ibu sekolah akan dibuka, kami sudah sangat mengharapkan sekolah dibuka,” tuturnya.
Menanggapi keluhan warga, Aning Rahmawati mengatakan, masalah kapasitas gedung ternyata menjadi kendala dalam penerimaan siswa didik.
“ Seperti direses sebelumnya masalah sekolah ini selalu diwadulkan kepada kami, dan saat kami menanyakan kepada dinas pendidikan, kenapa peneremiaan anak didiknya tidak bisa sebanyak yang diharapkan masyarakat. Nah ternyata kapasitas gedung ini yang belum memenuhi ekspektasi warga sehingga, masalah penerimaan siswa terjadi setiap tahunnya, karena penambahan gedung sekolah yang belum tereksekusi dengan baik,” lanjut Aning.
Aning mengatakan pula bahwa pihaknya selama ini di Komisi C yang membidangi masalah pembangunan telah menyampaikan ke dinas terkait.
“ Kami di Komisi telah menyampaikan masalah ini ke dinas terkait seperti Cipta Karya dan APEM, supaya ada penambahan sekolah, karena selama ini warga juga sudah sangat menginginkan karena adanya zonasi itu. Kami akan gali data Renstra RPJMD lima tahun ini untuk penambahan gedung, dengan dasar keluhan warga ini” terang Aning.
Politisi yang getol mengkampanyekan zero waste ini menambahkan, sebenarnya penambahan sekolah terutama dikawasan Surabaya Timur ini sudah diakomodir dalam Renstra namun, karena pandemi covid-19 terjadi refocusing anggaran.
“ Kita akan kembali lihat, kalau belum kita akan dorong untuk dimasukkan, karena di RAPBD nya masih bisa berubah melalui usulan kita di reses kali ini,” tambahnya.(hadi)