Surabaya, cakrawalanews.co – Kader PKK yang notabene adalah kaum ibu-ibu nampaknya, tengah mampu memberdayakan diri untuk berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian.
Hal tersebut nampak pada tingginya pertumbuhan produk UMKM yang muncul dari hasil olahan kelompok PKK. Namun, sayangnya secara pemasaran belum optimal.
Oleh karena itu, Business & Export Development Organization (BEDO) yang merupakan sebuah yayasan non profit yang bergerak dalam bidang pengembangan bisnis, bekerjasama dengan Sampoerna Untuk Indonesia meluncurkan program Pasar Ibu sebagai wujud Program KEBAYA (Kuat Ekonomi Bersama dan Berdaya).
Adinindyah Koordinator KEBAYA mengatakan, Pasar Ibu diluncurkan secara nasional di 3 provinsi. Yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.
“Target program ini antara lain menguatkan ekonomi ditingkat lokal untuk Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan begitu diharapkan program ini direplikasi di banyak tempat lain nantinya,” terangnya saat ditemui seusai acara penutupan program KEBAYA dan Peluncuran Pasar Ibu di JW Marriot hotel pada Sabtu (16/10).
Adinindyah menambahkan, program Pasar Ibu yang memberdayakan ibu-ibu PKK ini, bekerjasama dengan Sampoerna Ritel Community (SRC), untuk pemasaran produk lokalnya.
“Kita bisa menghubungkan mereka dengan SRC agar mendapat akses pasar dari jaringan SRC yang tersebar di Indonesia. SRC punya warung pojok lokal yang menampilkan produk lokal, diwilayah SRC tersebut,” jelasnya.
Adinindyah menambahkan, di masa pandemi, pemasaran produk lewat online juga menjadi perhatian. “Karenaya kita ingin mengajak ibu-ibu PKK ini mendigitalisasi pemasaran produknya. Selangkah demi selangkah untuk mencoba masuk ke dunia online itu seperti apa,” ujarnya.
Dikatakan pula oleh Adinindyah bahwa, Pasar Ibu dibangun sebagai media berbelanja dari tetangga sendiri, dengan penguatan jejaring SRC sebagai edukator UMKM, sehingga SRC dapat menjadi jalur pemasaran produk olahan anggota PKK.
Pasar Ibu dijalankan oleh para peserta sejak Agustus dengan menjual produk kelompok masing-masing dan UMKM disekitarnya, lewat bazar mini.
Sementara itu, sekadar informasi, BEDO telah mendedikasikan diri mendukung perkembangan UMKM di Indonesia melalui pelatihan dan pendampingan sejak tahun 2005.
Program KEBAYA telah berjalan sejak April 2021, dan memberikan manfaat kepada 1150 peserta dari 115 kelompok PKK / komunitas berikut 150 pemilik toko kelontong SRC (Sampoerna Retail Community).(hadi)