Tegal. Cakrawalanews.co – Meme BEM UI soal presiden Jokowi dianggap clickbait. Pengamat politik mengatakan isi kritikan BEM UI ke presiden Jokowi biasa saja, orang terpaku sama judul yang seru.
Meme ‘Jokowi King of Lip Service’ muncul, perwakilan BEM Universitas Indonesia dipanggil oleh pihak rektorat kampus. Karena dianggap melanggar aturan.
“Selama menyampaikan pendapat, seyogyanya harus menaati dan sesuai koridor hukum yang berlaku,” kata Kabiro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia dikutip dari Kompas.
Menanggapi pro kontra meme kritik karena dinilai menghina terhadap Presiden Jokowi.. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Slawi – Tegal, Akhmad Tezar mengatakan kritik terhadap presiden Jokowi itu hal yang sah dan patut dilakukan.
“Tapi dengan cara bagaimana kita melakukannya? Hal tersebutlah yang membuat pro-kontra di masyarakat.” tutur Ketua BEM IBN Tegal Akhmad Tezar
Dan ini terjadi pada isu meme kritik terhadap presiden Jokowi yang dianggap menghina presiden. “Tapi jika kita bicara nahasiswa atau kaum intelektual, ketika mengkritik ya disertai kritik membangun dan dilakukan secara elegan. ungkap Tezar
Sementara kalau bicara mengenai kritik sendiri bagi Akhmad Tezar, silahkan dilakukan dengan cara apapun baik itu meme, poster, pamflet, atau demo.
,”Tapi jangan lupa bahwa kritiklah dengan baik tanpa mencederai orang yang kita kritik. Tidak lantas jika kita mengkritik dengan tajam lalu melupakan jika kita juga harus memberikan solusinya.” pungkasnya (Dasuki)
“