Negeri ini merindukan munculnya kembali putra sang Garuda Nusantara yang mampu melindungi dan mengayomi rakyatnya dengan kepakan sayap pemersatunya.
Kerinduan ini menimbulkan banyak spekulasi dan persepsi tentang keberadaan dan eksistensinya yang banyak dicari tapi tak terlihat jejaknya sama sekali meski hanya sehelai bulu sayapnya.
Padahal induk Garuda Sang Pertiwi sudah banyak melahirkan banyak telur diseluruh penjuru ruang dan waktu agar keberlangsungan peradaban tetap berjalan sesuai kodratnya.
Tinggal menunggu waktu saja….
Telur – telur garuda itu sebenarnya banyak bertebaran diseantero nuswantoro tapi sengaja disembunyikan oleh Semar yang ngejawantah menjadi Ki Buyut Masahar di banyak ruang dan waktu….
Ketika gong Sekar Delima dalam Paseban berbunyi nyaring dan tak beraturan maka disitulah akan muncul para Lembu Peteng hasil mecahnya telur garuda yg dierami Semar….
Tak ada yang bisa menahan dan menghentikan sepak terjangnya ketika dia sudah mulai bergerak dan bertindak meski berbagai cara dilakukan untuk memusnahkanya.
Sebab dia mendapat perlindungan dan pengayoman dari sayap – sayap garuda induk semangnya yang bersemayam menempati berbagai ruang kosmik nusantara.
Yang penting jangan sampai terlihat oleh mata dan penciuman bagong sebab Bagong punya penglihatan yang sangat tajam dan awas persis mata kucing hitam yang sembunyai di pojok ruangan gelap tanpa penerang….
Sebab apa bae bisa dilakoni Bagong termasuk nggoreng ndog garuda go sarapan anak bojone…
Sugeng siang…..
Monggo kopine diunjuk……
Aaaahhhhh…..
■Siang seberang Istana 2 desember 2020
Njawab statuse kang Teguh Puji Harsono
*) Penulis Ki Sengkek Suharno adalah
Dalang Wayang Kebangsaan
Wakil Ketua PC GP Ansor Kab. Tegal