Oleh : Ki Sengkek Suharno *)
Sore ini meski cuaca mendung dan matahari tertutup awan pekat tapi udara terasa panas menerpa tubuh Sang Resi Durna yang sedang menjadi Panglima Perang Hastina Pura menggantikan Resi bhisma yang telah tewas di medan laga perang Bharata Yudha.
Hal ini mungkin dikarenakan kabar meninggalnya Aswatama Putranya yang menjadi senopati Perang Kurawa di medan Kurusetra ketika melawan Pasukan Amarta pimpinan Raden Werkudara sang penegak Pandawa.
Padahal Itu semua ulah Prabu Kreshna yang jeli melihat peluang dan kesempatan karena tdk akan mungkin para Pandawa mampu mengalahkan gurunya sendiri jika Resi durna dalam puncak kesaktianya maju di medan laga.
Maka dengan sengaja Sang Ratu Dwarawati menghembuskan Isu meninggalnya Aswatama supaya Sang Resi Durna jatuh mentalnya krn kesedihan ditinggal putra kesayanganya ditangan Prajurit Amarta padahal yang terbunuh adalah Hredatama Gajah tunggangan dalam perang Bharatayudha.
Seketika jancur luluhlah hati sang panglima perang Hastina Pura Resi Durna mendengar kabar tersebut dan berlari seperti orang gila berteriak teriak mencari putranya Aswatama di tengah riuhnya perang sehingga dengan mudah dapat ditaklukan oleh senopati Pandawa.
Demikian pula dengan Kondisi UMKM dalam hal ini pengusaha konvensional ditengah era globalisasi perdagangan bebas dan era digital serta badai Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia tentunya laksana perang Bharatayudha yang pastinya membutuhkan perjuangan dan pengorban agar tetap bisa bertahan minimal dapat tetap hidup.
Keberanian berinovasi dan membuat gebrakan serta kepandaian membaca situasi dan keadaan juga memanfaatkan Isu yang berkembang sangat diperlukan agar UMKM konvensional dapat tetap eksis dan bertahan ditengah gempuran yang luar biasa dahsyatnya.
Konsistensi dan ketekunan inilah yang menjadi modal dasar yang nantinya akan mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan, ketidakberdayaan menjadi kekuatan, kelemahan menjadi kelebihan dan akhirnya mampu merubah kekalahan menjadi kemenangan seperti Pandawa yang kokoh dan teguh serta konsisten menjalani takdirnya hingga memenangkan Bharatayudha.
Mari kita berkaca dan copy paste mengedit dan merilis strategi Pandawa dibawah bimbingan sang Mentor Prabhu Kreshna dengan cara mengcopy paste mengedit datn merilis segala macam inovasi dan pemikiran serta tindakan baik yg berasal dari diri sendiri maupun dari para pengusaha yang sudah sukses dan eksis agar terus bisa bertahan dan mampu menghadapi Krisis ini dengan selamat dan meraih kemenangan dalam berusaha tentunya dengan memanfaatkan kebijakan pemerintah dan bimbingan para mentor yang sudah berpengalaman dibidangnya.
Justru digitalisasi yang tadinya menjadi kelemahan sektor konvensional ini dapat dirubah menjadi kelebihan dengan menjadikanya lahan dan sarana untuk mempromosikan produk yang dimiliki agar lebih dapat terkenal dan tersebar kemana mana seperti berita kematian Aswatama yang cepat menyebar dan menggema dimedan pertempuran.
Pada akhirnya hanya UMKM konvensional yg Istiqomah, ulet dan pandai membaca peluang serta berani berinovasilah yang akan bertahan dan terus hidup serta menunjukan keseksianya sebagai primadona ditengah bencana yang melanda dunia.
Kalo ditanya masih seksikah usaha konvensional dimasa pandemi ditengah era digital ?. Jawabnya masih banget.., tak kalah dengan keseksian video 19 detik yang lagi viral.
*) Penulis Ki Sengkek Suharno adalah
Dalang Wayang Kebangsaan yang juga
Wakil Ketua PC GP Ansor Kab. Tegal