Slawi, Cakrawalanews.co – Sampah merupakan persoalan bersama, dengan menumpuknya sampah dan terserak dimana-mana tentu merupakan pemandangan yang tidak mengenakan apalagi menimbulkan bau yang tidak sedap tentu juga dapat mengganggu kesehatan dilingkungan. Padahal sampah kalau dikelola dengan baik, tentu memiliki nilai ekonomi bila dipilah antara sampah organik maupun sampah non organik untuk dapat didaur ulang. Dengan demikian, berangkat dari persoalan ini, merupakan sebuah inspirasi untuk selalu giat bersama dalam mengelola mengenai sampah.
Seperti Desa Sumingkir, di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal. Kini telah berhasil dalam usaha pengelolaan sampah organik maupun non organik melalui program TPS Upet Sakti. Hal ini telah dibuktikan Desa Sumingkir yang terbebas dari sampah. Sebagaimana disampaikan Khasan Ali Kepala Desa Sumingkir kepada sejumlah awak media. “Awalnya dirasa sangat sulit untuk mewujudkan Desa Sumingkir bebas dari sampah. Namun berkat dukungan masyarakat melalui Musdes bersama dengan pemerintah desa kami dapat merealisasikan dan sekaligus menjadikan program unggulan yang dimiliki desa. Salah satunya terkait pengelolaan sampah agar Desa Sumingkir bebas dari sampah” ungkap Khasan Ali
Menurutnya program TPS Upet Sakti ini telah dirintis selama 3 tahun lalu. Terhitung sejak hasil Musdes dari tahun pertama hingga tahun ketiga yakni diawali dengan analisa dampak lingkungan dan persiapan sarana dan prasarana baik dari tempat pembuangan sampah maupun peralatan. Serta sumber daya manusia hingga sampai proses operasi pengelolaan. Bersyukur semua dapat terlaksana dengan baik dan lancar, ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, produk sampah di desa ini mencapai 6 kwital setiap harinya. “Kalau hal ini tidak dapat ditangani tentu akan menjadi beban desa sekaligus menjadi beban pemerintah Kabupaten Tegal pada umumnya. “Mengingat produk sampah didesa ini dengan jumlah penduduk yang tergabung sebanyak 500 peserta masyarakat peduli sampah terdiri dari 18 RT dan 9 RW. Tentu produk sampah semakin bertambah. Kalau hal ini tidak dapat tertangani dengan baik dan tidak dapat dukungan dari masyarakat keberhasilan tidak mudah didapat: ujar Kades Sumingkir
Adanya keberhasilan dalam pengelolaan sampah pihaknya berterimakasih pada masyarakat dan Pemerintahan Kabupaten Tegal yang telah membantu kendaraan motor Tosa guna mengangkut sampah dari tempat sampah penduduk ke tempat pembuangan sampah akhir. “Sebenarnya masih banyak yang perlu ditangani diantaranya terkait tehnis pengelolaan sampah. Untuk sementara ini pengelolaan sampah ditangani oleh 3 orang yang terbagi tiga shif yaitu pagi, siang dan sore hari. Adapun dua diantaranya bertugas mengangkut sampah dari warga dan satu orang sebagai pengolahan. Kegiatan ini terus bergilir setiap harinya” tutur Khasan Ali.
Dikatakannya untuk menjaga keberlangsungan pengelolaan sampah pihak desa akan melaksanakan Musdes guna menetapkan kebijakan sekaligus menunjuk dan melimpahkan ke BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk mengelolanya. “Desa juga akan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dibidang kerajinan. Dimana bahannya didapat dari limbah sampah hasil daur ulang” katanya.
Sementara untuk anggaran kesejahteraan tenaga kerja dan biaya operasional lainnya dalam pengelolaan sampah diperoleh dari masyarakat melalui swadaya sampah. Dan juga diambil dari hasil penjualan produk daur ulang sampah TPS Upet Sakti. “Alhamdulillah sekarang tidak ada lagi sampah yang dibuang keluar desa. Semua sampah tertampung dipengelolaan sampah Upet Sakti milik desa Sumingkir” pungkasnya. ( Rosikin ).