Surabaya, cakrawalanews.co – Sejumlah perwakilan tokoh masyarakat Gunung Anyar yang diwakili oleh pengurus LPMK dan Ketua Rukun Warga Gunung Anyar Surabaya ke Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni.
Mereka mengadukan sikap dari Kontraktor BUMN tersebut lantaran mereka mengeluhkan sikap PT Adhi Karya yang tidak peduli terhadap masyarakat sekitar proyek pembangunan kampus UINSA.
Wakil Ketua LPKM Gunung Anyar Mukson mengatakan, pihaknya sejak lama mengeluhkan hal tersebut dan tuntutan warga Gunung Anyar juga sudah disampaikan.
Padahal warga Gunung Anyar terdampak secara langsung aktivitas pembangunan tersebut, bahkan ketika masa pandemik Covid 19 disaat sejumlah pengurus RT dan RW mengalang donasi untuk warga yang terdampak, namun PT Adhi Karya tidak tergerak untuk memberikan donasi.
Selain itu, pihaknya juga meminta untuk dibangunkan balai RW yang representativ, karena didalam proyek ada tangkis sungai yang masuk. Selain itu juga, warga sekitar sebagian dapat di pekerjakan dilingkungan proyek,
“ Sebenarnya sudah ada kesanggupan hanya diserap 2 orang, namun sampai saat ini tidak kunjung ada realisasi “ bebernya, Selasa malam (19/05/2020).
Kemudian ia lantas berharap PDAM Surabaya meminta ganti rugi kepada kontraktor, warga yang tambaknya terkena aliran air pecahan pipa PDAM juga harus dikompensasi oleh kontraktor.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar, Arief Fathoni seusai menerima aduan tokoh masyarakat tersebut mengatakan bahwa meskipun aturan tentang persetujuan tetangga kanan dan kiri dalam dokumen Amdal sudah dihapus, sebaiknya kontraktor tetap harus kulo nuwun terhadap warga sekitar dan memberikan kompensasi terhadap warga yang terdampak aktivitas pembangunan tersebut.
“ Karena warga sekitar yang merasakan langsung kebisingan baik aktivitas pembangunan tiang pancang maupun debu yang bertebaran karena lalu lalang truck pengangkut material “ sebutnya.
Selain itu ia pria yang juga menjabat anggota Komisi A DPRD Surabaya menambahkan, sebagai BUMN andalan bangsa Indonesia, mestinya PT Adhi Karya bisa menjadi agen perubahan ekonomi dimana dia mengerjakan proyek, tidak semata mata mengejar keuntungan semata.
“ Harus memiliki kewajiban menggerakkan ekonomi setempat dengan menyerap tenaga kerja masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhan. Masyarakat sekitar harus menikmati kue industrialisasi, jangan menjadi penonton saja, tapi harus terlibat ” tegasnya.
Sementara itu, lanjut Thoni, Mengenai permintaan warga tentang pembangunan balai RW, ia optimis pihak Adhi Karya mampu untuk merealisasikan hal tersebut.
“ saya pikir dengan nilai proyek yang ratusan Milyar, mestinya permintaan tersebut bisa dipenuhi, toh hal itu bisa dimanfaatkan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang. Biar menjadi prasasti, ini lho hasil karya PT Adhi Karya buat masyarakat Gunung Anyar “ ujarnya.
Pihaknya pun berharap Rektor UINSA bisa mendorong kontraktor pelaksana untuk berbicara dengan warga dari hati ke hati, sehingga bisa tercipta harmonisasi dikalangan masyarakat.
“ Karena ini proyek UINSA, pihaknya berharap dengan nilai luhur yang dijunjung perguruan tinggi negeri “ pungkasnya.(hadi)