Jayapura, Cakrawalanews.co – Warga di Jayapura, Papua diimbau tidak memakan ikan laut untuk sementara waktu. Hal itu disebabkan adanya pencemaran limbah merkuri di di sekitar Provinsi Madang Papua Nugini (PNG). Imbauan itu disampaikan langsung Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano.
“Saya sudah perintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Jayapura untuk turun ke lapangan mengecek kejadian tersebut dan hari ini juga dibentuk tim khusus untuk memeriksa kebenarannya. Karena masyarakat saya ada di perbatasan dengan Papua Nugini Kampung Kosais, Komabo dan Komambe,” kata Benhur Tommy Mano, Selasa (19/11/2019).
Tomi Mano meminta warga waspada atas terjadinya pencemaran laut di sekitar Papua Nugini. Dia juga sudah meminta warga untuk memakan ikan danau.
“Mungkin saja terjadi pergeseran air di bawah laut. Maka ini akan diambil sampel air tersebut dari laut. Untuk itu saya minta masyarakat harus hati-hati makan ikan. Kita juga akan meneliti ikan-ikan yang dijual di Pasar di Jayapura. Jadi makan saja ikan danau dan sungai jangan dulu makan ikan laut,” ujar Tomi Mano.
Konsulat Jenderal Papua Nugini di Jayapura, Geoffrey Wiri, mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelidiki dampak tumpahnya merkuri (Hg) yang terjadi di Madang, Papua Nugini.
“Penyelidikan itu dilakukan terkait apakah dampak itu meluas atau tidak,” kata Wiri melalui Konsul Indonesia di Vanimo, Abraham Lebelauw, di Jayapura.
Menurutnya, penyelidikan dilakukan walaupun sebelumnya sudah ada pernyataan dari pemerintah PNG yakni dari PNG Conservation and Environment Protection Agency terungkap limbah mercuri tersebut masih dalam batas yang dapat diterima. Kewaspadaan atas tumpahan mercuri itu juga ramai dibicarakan di media sosial.(dtc/ziz)