Surabaya, cakrawalanews.co – Fenomena semburan lumpur bercampur minyak dan gas yang terjadi di Jalan Kutisari Indah Utara Surabaya, sebelumnya juga pernah terjadi. Namun, dalam beberapa hari, semburan lumpur bercampur migas itu sudah berhenti dalam 10 hari.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan semburan lumpur yang terjadi di daerah Kutisari tersebut.
“Nanti kita lihat perkembangannya. Dulu juga pernah kejadian, tapi 10 hari sudah berhenti. Nah, terus baru tahun ini keluar lagi,” kata Wali Kota Risma ketika ditemui di rumah dinas, wali kota Jalan Sedap Malam, Selasa (08/10/19).
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan ahli geologi menyatakan, bahwa dahulu lokasi tersebut merupakan bekas sumur pengeboran minyak dan gas zaman Belanda. Bahkan, di beberapa wilayah Surabaya dahulu juga banyak ditemukan bekas sumur serupa.
“Sebetulnya kalau mau, Surabaya ini kaya (gas alam), cuman kan masalahnya sudah padat (permukiman) penduduk. Ini (Surabaya) sebetulnya banyak minyaknya,” ujarnya.(hdi/cn02)