Surabaya,cakrawalanews.co – Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, berharap anak-anak muda Indonesia berpeluang membangun sebuah games yang sangat besar. Menurutnya, di Indonesia ada sekitar 50 juta gamers dan bisnis games, maka alangkah baiknya bila para gamers ini menciptakan game hero atau kepahlawanan Indonesia seperti Gatot Kaca dan lainnya, sehingga tidak hanya memainkan karakter kepahlawanan dari luar negeri meski game ini awalnya diciptakan negara asing.
“Saya mendorong karakter hero di Indonesia lebih diperbanyak dan dikembangkan,” ujar Menkominfo Rudiantara saat Acara The internasional 9 th yaitu Gamers Land Party (GLP) 2019 selama dua hari 24-25 Agustus di Jatim Expo Surabaya, Sabtu (24/8).
Tak hanya itu, Menkominfo Rudiantara juga ingin agar para gamers tidak hanya sebagai pencipta games, tetapi menjadikan kegiatan ini sebagai profesi untuk dapat menghasilkan uang.
Di Jatim hampir setiap daerah bisa menciptakan gamers. Antara lain di Jember, Banyuwangi, Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Madiun. Maka akan lebih baik lagi bila anak-anak seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa membuat games dan menjadikan gamers sebagai kegiatan professional. “Menjadi professional dan menjadi atlet berprestasi dari yang amatir. Jadi yang ikut SEA Gamer bukanlah yang profesional tapi yang amatir,” katanya.
Dikatakannya, tugas dari Kominfo yaitu menyediakan infrastruktur, yaitu menyediakan internet yang berkecepatan tinggi, agar nantinya para gamers mudah mengakses internet secara cepat.
Menurut Menteri Kominfo, pemerintah sangat mendukung perkembangan e-sport di Indonesia. Bahkan e-Sport masuk dalam cabang olahraga eksibisi yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018.
Kementerian Kominfo juga mendukung pengembangan e-Sport sebagai sarana pengembangan kreativitas. “Harus dibuka untuk anak muda, pemerintah support terus dari sisi infrastruktur. Kalau bisa di Surabaya ada hotspot dengan kapasitas bandwith besar, nanti saya ajak teman operator untuk sponsori,” katanya seraya menyatakan beberapa games e-Sport yang dipertandingkan membutuhkan konektivitas bandwith yang cukup.
Direktur Operasional PT ESID, Victorius Tanjaya, berpandangan bahwa event eSport GLP 2019 adalah pertama kali di gelar di Indonesia. Kali ini tidak hanya menggelar nonton bareng atau disebut dengan PUBSTOMP, tetapi juga ada event lain yang di gelar bersamaan seperti Gathering Komunitas Games terbesar. Yakni Gaming Competion, Costplay Party, Techno Update , Experince Internet 1 Gbps hingga meet and greet.
Menurutnya, tournament e-Sport dewasa ini lebih dominan digelar di wilayah DKI Jakarta, namun dia berpandangan potensi eSport tersebut juga ada di Surabaya karena itu ESID menggelar event ini di Surabaya.
“Jadi kalau di Jakarta tournament e-Sport sudah beberpa kali di gelar, sementara potensi itu ada di mana-mana dan salah satunya di Surabaya,” katanya.
ESID adalah organisasi e-Sport karya anak bangsa yang didirikan oleh sekelompok individu yang mempunyai semanagat berbagi tujuan bersama mengangkat dunia e-Sport di Indonesia. ESID memiliki visi untuk mepersatukan olahraga elektronik Indonesia dengan menembus batas serta membantu memperkuat impian para pemain game Indonesia. (jnr/wan/her/s)