Tingginya harga bahan pokok dan menyusutnya lahan area tanam padi di Surabaya sekitar 300 hektar dari total 1.700 ditahun 2015 lalu.
Menjadi perhatian serius pihak dinas pertanian kota Surabaya untuk meningkatkan hasil pangan terutama padi di kota pahlawan ini.
Kepala dinas pertanian dan peternakan kota Surabaya, Djoestamadji mengatakan untuk meningkatkan hasil panen dengan mewacanakan program penggunaan teknologi canggih dalam proses tanam di Surabaya.
“Kami sudah mewacanakan hal itu dan juga saya sudah ngomong dengan bu wali. Kayaknya setuju karena harganya sangat terjangkau” ujarnya saat ditemui dikantornya Rabu (16/03) siang.
Lebih lanjut, menurut pejabat kelahiran purbalingga ini pihaknya tengah menggagas akan membeli alat tanam dan panen padi yang canggih sehingga nanti meningkatkan hasil panennya.
” Harga alatnya sekitar 60 sampai 80 juta, saya kira surabaya mampu membeli alat itu. ” jlentrenya.
Ia juga menambahkan selain itu demi mengantisipasi tingginya harga bahan pokok, pihaknya telah mempersiapkan bibit tanaman pangan produktif semisal cabai, terong, sawi dan lain-lain.
” Kita siapkan bibit tanaman. Silakan bagi warga surabaya yang mau. Tinggal datang ke dinas ” pungkasnya.(mnhdi/cn02)